Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume serta jenis sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang digunakan sehari-hari.
Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994), "Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan".
"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).
"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
1) rumah tangga;
2) kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat
hiburan;
3) fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik,
puskesmas;
4) fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
dan trotoar;
5) industri;
6) fasilitas lainnya: perkantoran, sekolah.
7) hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.
Secara umum, sampah padat dapat dibagi 2, yaitu sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
2.2 Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.
a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
• Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
• Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
• Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
• Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
• Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
2.3 Usaha Pengendalian Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif pengolahan yang benar. Teknologi landfill yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru memberikan permasalahan lingkungan yang baru. Kerusakan tanah, air tanah, dan air permukaan sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan kesehatan masyarakat, khususnya dari segi sanitasi lingkungan.
Gambaran yang paling mendasar dari penerapan teknologi lahan urug saniter (sanitary landfill) adalah kebutuhan lahan dalam jumlah yang cukup luas untuk tiap satuan volume sampah yang akan diolah. Teknologi ini memang direncanakan untuk suatu kota yang memiliki lahan dalam jumlah yang luas dan murah. Pada kenyataannya, lahan di berbagai kota besar di Indonesia dapat dikatakan sangat terbatas dan dengan harga yang tinggi pula. Dalam hal ini, penerapan lahan urug saniter sangatlah tidak sesuai.
Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan. Konsep utama dalam pemusnahan sampah selaku buangan padat adalah reduksi volume secara maksimum. Salah satu teknologi yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah teknologi pembakaran yang terkontrol atau insinerasi, dengan menggunakan insinerator. Teknologi insinerasi membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan disertai dengan reduksi volume residu yang tersisa ( fly ash dan bottom ash ) dibandingkan dengan volume sampah semula.
Ternyata pelaksanaan teknologi ini justru lebih banyak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan berupa pencemaran udara. Produk pembakaran yang terbentuk berupa gas buang COx, NOx, SOx, partikulat, dioksin, furan, dan logam berat yang dilepaskan ke atmosfer harus dipertimbangkan. Selain itu proses insinerator menghasilakan Dioxin yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, misalnya kanker, sistem kekebalan, reproduksi, dan masalah pertumbuhan.
Global Anti-Incenatot Alliance (GAIA) juga menyebutkan bahwa insinerator juga merupakan sumber utama pencemaran Merkuri. Merkuri merupakan racun saraf yang sangat kuat, yang mengganggu sistem motorik, sistem panca indera dan kerja sistem kesadaran.
Belajar dari kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka paradigma penanganan sampah sebagai suatu produk yang tidak lagi bermanfaat dan cenderung untuk dibuang begitu saja harus diubah. Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis.
Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian, misalnya, dengan menerapkan Prinsip 4R, yaitu:
1. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Re-use (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut.
4. Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
Selain itu, untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan ( sustainable development ), saat ini mulai dikembangkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang harganya kian melambung. Penggunaan kompos telah terbukti mampu mempertahankan kualitas unsur hara tanah, meningkatkan waktu retensi air dalam tanah, serta mampu memelihara mikroorganisme alami tanah yang ikut berperan dalam proses adsorpsi humus oleh tanaman.
Penggunaan kompos sebagai produk pengolahan sampah organik juga harus diikuti dengan kebijakan dan strategi yang mendukung. Pemberian insentif bagi para petani yang hendak mengaplikasikan pertanian organik dengan menggunakan pupuk kompos, akan mendorong petani lainnya untuk menjalankan sistem pertanian organik. Kelangkaan dan makin membubungnya harga pupuk kimia saat ini, seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan sistem pertanian organik.
2.4 Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah
Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat disimpulkan bahwa penanganan masalah sampah tidak dapat semata-mata ditangani oleh Pemerintah Daerah (Pemerintah Kabupaten/Kota). Pada tingkat perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini memerlukan pergeseran pendekatan ke pendekatan sumber dan perubahan paradigma yang pada gilirannya memerlukan adanya campur tangan dari Pemerintah.
Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan, pemilahan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan. Berangkat dari pengertian pengelolaan sampah dapat disimpulkan adanya dua aspek, yaitu penetapan kebijakan (beleid, policy) pengelolaan sampah, dan pelaksanaan pengelolaan sampah.
Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh Pemerintah Pusat karena mempunyai cakupan nasional. Kebijakan pengelolaan sampah ini meliputi :
1) Penetapan instrumen kebijakan:
a) instrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan (beleidregels), undang-
undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan
b) instrumen ekonomik: penetapan instrumen ekonomi untuk mengurangi
beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan disinsentif) dan
pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan sampah, serta
melakukan uji dampak lingkungan
2) Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (re-
use), dan mendaur-ulang (recycling) sampah, dan mengganti (replace);
3) Pengembangan produk dan kemasan ramah lingkungan;
4) Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penanganan sampah:
• Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan
akhir sampah;
• penetapan lokasi pengolahan akhir sampah;
• luas minimal lahan untuk lokasi pengolahan akhir sampah;
• penetapan lahan penyangga.
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Selamet Daroyni melihat, kasus Bantar Gebang dan Leuwigajah menunjukkan belum seriusnya pemerintah menangani masalah sampah. Ketidakseriusan itu tergambar antara lain dari tidak adanya urgensi pemerintah dalam mendorong keberadaan Undang-Undang (UU) Persampahan sebagai payung hukum dalam pengelolaan sampah secara nasional. Landasan hukum pengelolaan sampah yang ada sekarang ini baru peraturan daerah (perda), yang notabene hanya berurusan dengan retribusi kalau ada yang membuang sampah sembarangan. Ide UU Persampahan itu sudah kita usulkan sejak 1995 dan kita kampanyekan lebih kencang lagi tahun 2000. Tetapi, sampai hari ini tak jelas nasibnya.
Pelaksanaan Perda pun kerap terjadi pelanggaran, penyebabnya adalah karena pemerintah kurang tegas dalam menindak masyarakat yang melanggar, terutama pihak pengusaha yang menimbulkan sampah yang membahayakan lingkungan. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidupnya sangat rendah, ini berkaitan dengan pemahaman tentang agama serta tingkat kesejahteraa masyarakat. Pada negara maju, kepedulian atas kebersihan lingkungan sangat tinggi.
Keberadaan Undang-Undang persampahan dirasa sangat perlukan. Undang-Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing-masing pihak. UU juga akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah. Menurut dia, tidak mungkin konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan.
Demikian pula pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mengubah budaya masyarakat soal sampah bukan hal gampang. Tanpa ada transformasi pengetahuan, pemahaman, kampanye yang kencang. Ini tak bisa dilakukan oleh pejabat setingkat Kepala Dinas seperti terjadi sekarang. Itu harus melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan, departemen agama, dan mungkin Depkominfo.
Di beberapa negara, seperti Filipina, Kanada, Amerika Serikat, dan Singapura yang mengalami persoalan serupa dengan Indonesia, sedikitnya 14 departemen dilibatkan di bawah koordinasi langsung presiden atau perdana menteri.
Sebagai contoh kegagalan proyek incinerator (pembakaran sampah) yang dibangun DKI, yang ternyata tidak efisien, malahan mengakibatkan pencemaran dan akhirnya ditelantarkan begitu saja karena tak sesuai dengan karakteristik sampah Jakarta.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk penanganan sampah dari produk tersebut.
Dana yang terhimpun harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah sampah kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay Principle. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan.
Tetapi dalam pelaksanaannya banyak terdapat benturan, di satu sisi, pemerintah memiliki keterbatasan pembiayaan dalam sistem penanganan sampah. Namun di sisi lain, masyarakat akan membayar biaya sosial yang tinggi akibat rendahnya kinerja sistem penanganan sampah. Sebagai contoh, akibat tidak tertanganinya sampah selama beberapa hari di Kota Bandung, tentu dapat dihitung berapa besar biaya pengelolaan lingkungan yang harus dikeluarkan akibat pencemaran udara ( akibat bau ) dan air lindi, berapa besar biaya pengobatan masyarakat karena penyakit bawaan sampah ( municipal solid waste borne disease ), hingga menurunnya tingkat produktifitas masyarakat akibat gangguan bau sampah.
Pemerintah berkewajiban untuk memberikan subsidi investasi dalam hal IPS dan juga sebagian subsidi biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan IPS. Sebagian investasi infrastruktur dibiayai oleh pemerintah, sementara biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan diserahkan pada masyarakat. Bagi suatu kebutuhan sarana dasar, seperti air minum, biaya investasi disediakan oleh pemerintah, namun biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan dibebankan pada masyarakat selaku konsumen. Hal ini dikarenakan peran air minum sebagai kebutuhan dasar masyarakat ( basic needs ).
http://tutorial-nashori.blogspot.com
Minggu, 27 Maret 2011
Rabu, 23 Februari 2011
Behel/Kawat Gigi, Kesehatan atau Perhiasan?
Behel atau lazim disebut kawat gigi telah dikenal sejak lama sebagai alat terapi gigi, yaitu merapikan gigi. Seiring dengan perkembangan jaman, kawat gigi pun terus berevolusi, memperbaiki kekurangannya dan menyempurnakan sistemnya, sehingga terapi perbaikan struktur gigi menjadi lebih cepat dan efektif.
Saat ini dikenal 2 jenis kawat gigi, yaitu berupa kawat cekat (kawat permanen) atau kawat retainer (kawat lepasan), dan keduanya memiliki predikat sama, yaitu barang mahal! Mungkin karena bahan yang digunakan memang pilihan, dan jarang, sehingga hasilnya sampai ke tangan pasien mahal. Kawat cekat berupa manik-manik yang ditempel semi-permanen pada tiap gigi sebagai kerangka kawat yang akan dipasangkan. Dan sekarang, kawat cekat ini yang sedang populer digunakan para dokter gigi untuk terapi pasien yang ingin merapikan giginya karena berbagai macam dan jenis yang ditawarkan dari kawat cekat ini, juga harganya yang bervariatif mulai dari 3juta sampai 20jutaan!
Memang tiap sistem kawat cekat memiliki keunggulan masing-masing menurut rancangannya, juga bentuk yang kini mulai diarahkan dengan estetika mulut, ada yang berbahan porselin, platina, dan lain sebagainya, serta jenis kawat penarik yang digunakan, membuat variasi harga yang berbeda-beda untuk tiap produk.
Namun variatifnya produk behel ini sekarang mulai bergeser dari sebuah alat terapi menjadi trend asesoris layaknya mode. Sampai kadang fungsi utamanya sendiri yang merupakan alat terapi untuk merapikan struktur gigi yang kurang bagus terlupakan, menjadi sebuah perhiasan gigi yang menempel. Tampaknya para produsen behel atau kawat gigi juga jeli membaca pasar, mereka mulai melepaskan produk-produk behel yang bervariatif dan beraneka ragam, dari kawat porselin transparan yang unik,hingga platina berkaret warna-warni, dan ini menjadi suatu ukuran trend tersendiri pada pemakainya.
Nampaknya kawat gigi kini mulai menjadi salah satu bentuk tren terutama dikalangan orang muda. Dahulu, orang yang memakai kawat terkesan memalukan, namun sekarang, remaja malah bangga memakainya.http://anchatopia.blogspot.com/2008/06/behelkawat-gigi-kesehatan-atau.html
Kesehatan Kawat gigi / bracket
Kawat gigi atau bracket, diantara kita pastinya ada yang sedang menggunakan alat bantu gigi ini, mengapa saya katakan alat bantu gigi?
alasan pertama karena letaknya dengan gigi dan selalu menjaga gigi kita.
alasan kedua karena dipakai untuk hiasan dan biar pede
alasan ketiga karena dipakai oleh orang yang mempunyai kelainan di rahang dan bertujuan memperbaiki bentuk wajahnya. mmm kira2 alasan tersebut cukup bagi saya untuk membuat tilisan singkat ini
kawat gigi pada era lampau merupakan hal yang aneh dan terkesan merepotkan, namun sekarang remaja maupun artis menggunkana kawat gigi selain untuk memperbaiki bentuk rahang maupun giginya, tidak sedikit yang menggunakan kawat gigi ini sebagai hiasan di wajah untuk mendukung penampilan. namun kapankah seseorang memerlukan perawatan menggunakan kawat gigi ?
Kawat gigi adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum.
Sebaiknya, pemasangan (kawat gigi) dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodontist. Jika susunannya normal, geligi berbaris rapi atau antara gigi atas dan bawah bisa tepat mengatup. kalau sudah simetris – garis tengah dua gigi depan atas sejajar dengan garis tengah dua gigi depan bawah, sedangkan letaknya persis di bagian tengah wajah. Namun, tak semua orang bagus susunan giginya. Prevalensi (angka kejadian) kelainan susunan geligi dan pengatupan rahang di Indonesia konon mencapai 80%. Kelainan ini menjadi masalah terbesar ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Jika gigi-geligi terlalu berjejal, maju-mundur, gingsul, atau sebaliknya terlalu jarang, kawat gigi diperlukan untuk meluruskan. Juga pada kondisi rahang bawah normal, rahang atas maju (tonggos), atau sebaliknya, rahang bawah terlalu maju, rahang atas normal (cakil). Jika tak cepat ditangani, kelainan-kelainan itu akan membuat acara sikat gigi tak maksimal. Akibatnya, gigi jadi gampang berlubang, tumbuh banyak karang gigi, gusi mudah berdarah, dan memun-culkan bau mulut tak Sedap. Pada tahap lebih parah, bahkan dapat menimbulkan gangguan sakit kepala dan otot leher.
bebrapa orang yang saya temui kadang menanyakan kapan sebaiknya kita menggunakan kawat gigi? lalu apakah kawat gigi itu mutlak penting bagi kita?
pemasangan kawat gigi pada akhir masa gigi campur atau ketika anak memasuki masa pubertas (12 tahun). Walaupun sudah kelihatan berjejalan, sebaiknya biarkan gigi tetap tumbuh dulu sampai sekitar usia 12 tahun, agar perkembangan rahangnya maksimal. Untuk memastikan gigi pasien dipagari dengan benar, orthodontist akan mengamati dan mengambil data pasien selengkap mungkin, meliputi pemeriksaan klinis geligi,seperti pencatatan gigitan dan ke simetrisan gigi, serta katupan geligi. Semua masalah seperti gigi bolong, karang gigi, kelainan jaringan gigi, dan perawatan saraf gigi, jika ada, harus ditangani dulu, sehingga gigi benar-benar bersih dan sehat.
Perawatan dengan bantuan kawat ini perlu kedisiplinan tinggi, karena meliputi seluruh gigi. Termasuk mengarahkan gigi yang belum tumbuh, agar mendukung perbaikan tumbuhnya rahang. Kalau perlu, dilakukan pengambilan foto rontgen yang mencakup dua sudut pengambilan, yaitu panoramik (raut seluruh geligi dan tulang) serta chepalometri (kedudukan rahang, tulang muka dan geligi). Selanjutnya, dilakukan pencetakan geligi untuk mendapatkan model. Dari hasil foto rontgen dan cetakan geligi inilah dilakukan analisis kelainan untuk rencana perawatan. Misalnya, berapa mili-meter ketidaknormalannya? Apakah cukup diasah atau plus pemakaian kawat gigi lepasan? Perlukah mencabut geraham kecil di belakang gigi taring, masing-masing dua di atas dan di bawah? Pada rahang cakil, perlukah operasi pemotongan tulang bawah oleh orthodontist dan ahli bedah mulut? Berikutnya, akan dipaparkan secara detail rencana perawatan dan pembiayaan. Karena perawatan berlangsung lama, antara enam bulan sampai tiga tahun (tergantung berat-ringannya kasus), ongkosnya relatif mahal. Pasien pun harus bersedia menandatangani Inform Consent alias persetujuan perawatan, baik untuk perawatan dengan kawat gigi lepasan maupun cekat.
nah kalau sekarang masalah harga ??? wah anda pasti bertanya2 berapa sih harga untuk pemasangan kawat gigi? mohon maaf kalau untuk masalah ini saya tidak bisa menjawab karena tarif disesuaikan oleh masing-masing dokter gigi maupun dokter spesialisnya.
Walau tak ada pantangan, sebaiknya hindari makanan yang manis, lengket, liat, dan bersoda, karena makanan macam itu lebih sulit dibersihkan. Makanan padat dan keras kayak apel, sebaiknya dipotong kecil-kecil. Jangan coba-coba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah dipasang.
Jika bracket lepas, atau kawatnya ada yang menusuk gigi, mengadulah segera ke dokter.
Sejumlah pasien mengeluhkan rasa nyeri dan tak nyaman. Wajar, karena ada benda asing di dalam mulut. Ada juga pasien yang mengeluhkan datangnya seriawan, pascadesakan kawat gigi ke selaput lendir. Namun, percayalah, kalau dokternya terampil dan bekerja dengan rapi, problem-problem tadi mestinya tak terjadi, atau setidaknya dapat dikurangi.
Dikutip dari http://kesehatangigi.blogspot.com
alasan pertama karena letaknya dengan gigi dan selalu menjaga gigi kita.
alasan kedua karena dipakai untuk hiasan dan biar pede

alasan ketiga karena dipakai oleh orang yang mempunyai kelainan di rahang dan bertujuan memperbaiki bentuk wajahnya. mmm kira2 alasan tersebut cukup bagi saya untuk membuat tilisan singkat ini

kawat gigi pada era lampau merupakan hal yang aneh dan terkesan merepotkan, namun sekarang remaja maupun artis menggunkana kawat gigi selain untuk memperbaiki bentuk rahang maupun giginya, tidak sedikit yang menggunakan kawat gigi ini sebagai hiasan di wajah untuk mendukung penampilan. namun kapankah seseorang memerlukan perawatan menggunakan kawat gigi ?
Kawat gigi adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum.
Sebaiknya, pemasangan (kawat gigi) dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodontist. Jika susunannya normal, geligi berbaris rapi atau antara gigi atas dan bawah bisa tepat mengatup. kalau sudah simetris – garis tengah dua gigi depan atas sejajar dengan garis tengah dua gigi depan bawah, sedangkan letaknya persis di bagian tengah wajah. Namun, tak semua orang bagus susunan giginya. Prevalensi (angka kejadian) kelainan susunan geligi dan pengatupan rahang di Indonesia konon mencapai 80%. Kelainan ini menjadi masalah terbesar ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Jika gigi-geligi terlalu berjejal, maju-mundur, gingsul, atau sebaliknya terlalu jarang, kawat gigi diperlukan untuk meluruskan. Juga pada kondisi rahang bawah normal, rahang atas maju (tonggos), atau sebaliknya, rahang bawah terlalu maju, rahang atas normal (cakil). Jika tak cepat ditangani, kelainan-kelainan itu akan membuat acara sikat gigi tak maksimal. Akibatnya, gigi jadi gampang berlubang, tumbuh banyak karang gigi, gusi mudah berdarah, dan memun-culkan bau mulut tak Sedap. Pada tahap lebih parah, bahkan dapat menimbulkan gangguan sakit kepala dan otot leher.
bebrapa orang yang saya temui kadang menanyakan kapan sebaiknya kita menggunakan kawat gigi? lalu apakah kawat gigi itu mutlak penting bagi kita?
pemasangan kawat gigi pada akhir masa gigi campur atau ketika anak memasuki masa pubertas (12 tahun). Walaupun sudah kelihatan berjejalan, sebaiknya biarkan gigi tetap tumbuh dulu sampai sekitar usia 12 tahun, agar perkembangan rahangnya maksimal. Untuk memastikan gigi pasien dipagari dengan benar, orthodontist akan mengamati dan mengambil data pasien selengkap mungkin, meliputi pemeriksaan klinis geligi,seperti pencatatan gigitan dan ke simetrisan gigi, serta katupan geligi. Semua masalah seperti gigi bolong, karang gigi, kelainan jaringan gigi, dan perawatan saraf gigi, jika ada, harus ditangani dulu, sehingga gigi benar-benar bersih dan sehat.
Perawatan dengan bantuan kawat ini perlu kedisiplinan tinggi, karena meliputi seluruh gigi. Termasuk mengarahkan gigi yang belum tumbuh, agar mendukung perbaikan tumbuhnya rahang. Kalau perlu, dilakukan pengambilan foto rontgen yang mencakup dua sudut pengambilan, yaitu panoramik (raut seluruh geligi dan tulang) serta chepalometri (kedudukan rahang, tulang muka dan geligi). Selanjutnya, dilakukan pencetakan geligi untuk mendapatkan model. Dari hasil foto rontgen dan cetakan geligi inilah dilakukan analisis kelainan untuk rencana perawatan. Misalnya, berapa mili-meter ketidaknormalannya? Apakah cukup diasah atau plus pemakaian kawat gigi lepasan? Perlukah mencabut geraham kecil di belakang gigi taring, masing-masing dua di atas dan di bawah? Pada rahang cakil, perlukah operasi pemotongan tulang bawah oleh orthodontist dan ahli bedah mulut? Berikutnya, akan dipaparkan secara detail rencana perawatan dan pembiayaan. Karena perawatan berlangsung lama, antara enam bulan sampai tiga tahun (tergantung berat-ringannya kasus), ongkosnya relatif mahal. Pasien pun harus bersedia menandatangani Inform Consent alias persetujuan perawatan, baik untuk perawatan dengan kawat gigi lepasan maupun cekat.
nah kalau sekarang masalah harga ??? wah anda pasti bertanya2 berapa sih harga untuk pemasangan kawat gigi? mohon maaf kalau untuk masalah ini saya tidak bisa menjawab karena tarif disesuaikan oleh masing-masing dokter gigi maupun dokter spesialisnya.
Walau tak ada pantangan, sebaiknya hindari makanan yang manis, lengket, liat, dan bersoda, karena makanan macam itu lebih sulit dibersihkan. Makanan padat dan keras kayak apel, sebaiknya dipotong kecil-kecil. Jangan coba-coba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah dipasang.
Jika bracket lepas, atau kawatnya ada yang menusuk gigi, mengadulah segera ke dokter.
Sejumlah pasien mengeluhkan rasa nyeri dan tak nyaman. Wajar, karena ada benda asing di dalam mulut. Ada juga pasien yang mengeluhkan datangnya seriawan, pascadesakan kawat gigi ke selaput lendir. Namun, percayalah, kalau dokternya terampil dan bekerja dengan rapi, problem-problem tadi mestinya tak terjadi, atau setidaknya dapat dikurangi.
Dikutip dari http://kesehatangigi.blogspot.com
KAWAT GIGI, ANTARA TREND DAN KEPERLUAN
Sampai sekarang, memakai kawat gigi masih menjadi tren. Dari orang biasa, sampai selebritis, ramai-ramai memakainya. Meski harganya ‘selangit’, penggemar kawat gigi ini tetap saja banyak. Sekadar tren, atau memang perlu?
Meskipun fungsi utamanya bukan untuk hiasan, tapi kenyataannya, banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai aksesoris. Bentuk serta bahan yang unik, menjadikan kawat perata ini menjadi penghias gigi. Padahal, tidak sembarang orang membutuhkan kawat gigi, lo.
Menurut Drg. Ines Nisa Khairi, Sp. Ort, dari Klinik Kharinta, Bintaro Jaya, kawat gigi dibutuhkan untuk memperbaiki gigi yang letaknya tidak pada tempatnya, bertumpuk dan berjejal-jejal sehingga kekurangan tempat, tumbuh terlalu jarang sehingga ada celah di antara gigi-gigi, atau letaknya terlalu maju atau mundur. “Kondisi gigi seperti itulah yang dapat diperbaki dengan dibantu alat yang disebut kawat gigi.”
Masalah yang terdapat pada gigi dapat disebabkan oleh faktor genetika atau faktor lain, seperti kebiasaan saat kecil. Seperti dituturkan Drg. Lita R. Darmawan, spesialis kosmetik gigi yang juga berpraktik di Klinik Kharinta, gigi yang berjejal atau jarang-jarang dapat diakibatkan karena faktor keturunan atau genetik. “Tapi bisa juga diakibatkan karena tindakan pencabutan gigi sehingga ada ruang kosong di mulut.”
Selain karena pencabutan, gigi yang terlalu maju atau tonggos bisa disebabkan karena kebiasaan waktu kecil yang suka ngedot atau mengisap jempol. “Atau bisa juga karena kebiasaan menelan ludah dengan lidah mendorong gigi ke arah depan,” ujar Lita.
Menurut Ines dan Lita, perawatan dengan kawat gigi bisa dilakukan sedini mungkin. “Sejak usia 8 tahun sudah bisa dilakukan perawatan.” Yang penting, lanjutnya, orang yang dipasang kawat gigi bisa menjaga kebersihan giginya agar selalu higienis.
Namun, masalahnya, tak jarang para remaja atau ABG (Anak Baru Gede) yang tidak memiliki masalah dengan giginya cenderung memaksa orang tua untuk memasang kawat gigi. “Para ABG harus diberi pengertian, jika dipasang di gigi normal, kawat akan berakibatkan gigi rata jadi aneh bentuknya,” tegas Lita.
PERENCANAAN TERTULIS
Apa saja yang harus dilakukan sebelum kawat gigi dipasang? Pertama kali, dokter harus menentukan dulu masalahnya. “Dibutuhkan cetakan model gigi, memotret, merontgen gigi, kepala, serta wajah pasien. Maksudnya tak lain agar perawatan benar-benar sempurna dan tidak asal-asalan. Setelah ditetapkan masalahnya, baru ditentukan apa yang terbaik untuk si pasien,” jelas Ines.
Lita menambahkan, foto wajah penting sekali karena berpengaruh pada profil wajah seseorang setelah berhasil memakai kawat. “Karena kawat akan mengubah wajah, maka pasien harus tahu wajahnya sebelum dan sesudah memakai kawat gigi.” Perencanaan itu harus dipaparkan pada pasien agar mereka tahu masalah dan bagaimana tindakan yang dilakukan dokter. Termasuk estimasi biaya, mulai dari harga kawat, biaya kontrol, dan biaya penggantian kawat dan pemeliharaan sesudah kawat dilepas.”
Bahkan, lanjut Lita, sebaiknya pasien pun memiliki salinan dari perencaan tertulis tersebut. “Sehingga, baik bagi pasien maupun dokter, bisa mencapai kepuasan yang seimbang. Jangan sampai nanti ada pihak yang merasa dirugikan. Sebab pemasangan kawat ini lumayan lama, sekitar 1-2 tahun lamanya. Dan perencanaan seperti ini bersifat claim, untuk mengantisipasi jika terjadi apa-apa.”
Untuk pasien yang punya gigi berlubang, harus dilakukan perawatan penambalan gigi dulu sebelum dipasangi kawat. Jadi, pada saat memakai kawat, gigi-giginya sudah bersih dan kondisinya baik semuanya.
Saat pertama kali kawat gigi dipasang, ada beberapa keluhan yang akan dirasakan pasien. “Yang paling sering rasa sakit pada saat alat mulai diaktifkan, selama 1-2 hari. Tapi tidak semua orang merasakannya. Ada juga yang menderita sariawan di sekitar mulutnya. Mungkin karena alatnya terlalu tajam. Tapi ini dapat diminimalkan, kok,” janji Ines.
JENIS DAN SISTEM
Kawat gigi ada yang terbuat dari metal, atau clear, alias transparan yang berwarna seperti warna gigi. Yang clear, bahannya ada yang terbuat dari composite, porselin, atau plastik. Yang paling banyak digunakan di Indonesia kawat dari metal dan composite.
Ines mengingatkan, terlepas dari bahan apapun, hal terpenting dari kawat gigi adalah sistemnya. Sistem yang berbeda menentukan mahal atau murahnya harga kawat gigi. “Yang paling sering dipakai jenis kawat gigi dengan sistem straight wire atau conventional bracket. Sedangkan sistem bracket yang harganya paling mahal adalah sistem damon. Sistem damon merupakan sistem bracket yang paling baru dan mahal.”
Menurut Ines, harga sistem damon menjadi lebih mahal karena meminimalisasi waktu kontrol ke dokter. Biasanya, pasien yang pakai kawat biasa harus kontrol ke dokter 3 minggu sekali. Sementara, pemakai sistem damon bisa kontrol 2 bulan sekali saja. “Kelebihan lain, sistem ini tidak menggunakan karet pada penahan giginya. Jadi, sistemnya mengunci gigi satu-satu sehingga membukanya pun lebih mudah.”
Namun, bagi pemakai kawat gigi berusia anak-anak, justru kawat gigi dengan penahan karetlah yang sangat disukai. Karena karetnya berwarna-warni dan dapat diganti sesuai warna kesukaan pemakainya. “Padahal, fungsi sesungguhnya adalah sebagai penahan dari kawat gigi.”
PAKAI PENAHAN
Keberhasilan perawatan dengan kawat gigi, umumnya mencapai 90 hingga 99 persen. “Tapi yang lebih penting adalah perawatan setelah pemasangan kawat,” tandas Lita. Ini dilakukan untuk mencegah letak gigi yang sudah berubah ke tempat baru akan balik lagi posisinya ke tempat semula. Sehingga dibutuhkan alat yang disebut retainer atau penahan.“Bentuk retainer ada yang invisible atau clear yang terbuat dari bahan plastik dan yang berbahan metal atau bentuknya seperti kawat gigi lepasan. Ada juga lingual
bonded retainer, yaitu penahan yang dipasang dibelakang gigi.” Lita menjelaskan, yang invisible biasanya dipakai pasien yang tidak ingin giginya terlihat memakai kawat agar lebih pe-de. Namun, dari segi kekuatan retainer berbahan metal lebih kuat dari yang invisible. “Yang invisible atau yang berbahan plastik akan mengganggu pengunyahan saat makan, sehingga akan dilepas. Kalau terus dilepas dan dipasang, plastiknya akan mudah patah.”
Penggunaan retainer disarankan selalu dipakai 24 jam selama 6 bulan pertama, setelah itu boleh dikenakan saat tidur saja. “Retainer idealnya dipakai selama 1 tahun. Tapi banyak pasien, terutama anak-anak, yang merasa giginya sudah rapat dan bagus jadi malas memasang retainer. Padahal, gigi yang sudah rapi kemungkinan akan kembali ke letak awal atau bahkan jadi lebih parah dari sebelumnya. Dokter harus selalu mengingatkan pasien akan penggunaan retainer ini.”
PRODUK IMPOR
Menurut Lita, tren menggunakan kawat gigi sebenarnya berdampak sangat baik. “Di bidang kedokteran gigi dikenal motto give back smile, maksudnya agar kesadaran orang pada kebersihan dan perawatan gigi semakin tinggi. Tak akan ada lagi orang tertawa ditutupi tangan gara-gara giginya tidak rata atau bentuk rahangnya enggak bagus.”
Tak heran, orang tak segan mengeluarkan biaya mahal demi tercapainya gigi yang sehat dan cantik. Menurut Lita, mahalnya biaya pemasangan kawat gigi disebabkan karena semua bahan yang dipakai masih diproduksi di luar negeri. “Yang mahal, adalah sistem dan bahan. Untuk bahan kawat yang clear, umumnya yang memakai selebritis atau orang yang berusia 20-30-an.”
“Di Indonesia, kawat transparan yang dipakai bahannya dari composite. Dari segi harga, yang transparan lebih mahal meski kekuatannya kalah dari metal. Dari segi estetika, yang transparan lebih bagus karena sewarna dengan gigi dan tidak terlihat saat tersenyum dan bisa membuat pe-de,” papar Lita.
Untuk harga kawat gigi, ungkap Lita, berkisar antara Rp 7-15 juta. “Untuk kawat dan bracket transparan harganya mulai dari Rp 9 juta ke atas. Untuk yang berbahan metal dengan bracket yang karetnya warna-warni, harganya lebih murah. Sementara harga retainer berkisar antara Rp 750 ribu – Rp 2 juta. Semua harga tergantung dari nilai estetika, sistem, dan bahannya,” papar Lita yang mengambil spesialisasi kosmetik gigi di Amerika Serikat ini.
Tips merawat gigi
1. Idealnya tiap 6 bulan sekali kontrol ke dokter gigi, meski tak ada masalah dengan gigi. Namun, pada dasarnya karang gigi harus selalu dibersihkan.
2. Sikat gigi sehari dua kali, pagi dan malam.
3. Penggunaan dental flosh atau benang gigi sangat dianjurkan, terutama untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
4. Untuk yang pakai kawat gigi, harus lebih rajin menggunakan obat kumur dan membersihkan gigi. Sebab sisa makanan akan lebih banyak menempel dan tersangkut pada kawat gigi.
5. Gosok gigi yang paling penting di malam hari. Sikatlah gigi dengan cara yang tepat dan waktu yang sedikit lebih lama. Setelah seharian makan, di malam hari gigi harus dalam keadaan bersih.
6. Sikat gigi dengan keras belum tentu akan membersihkan gigi, tapi justru akan membuat gusi atau mulut terluka.
7. Cara sikat gigi yang paling utama adalah dengan cara memutar dan perlahan. Dokter gigi sangat menganjurkan untuk menggunakan elektric toothbrush. Sebab cara putaran sikat gigi elektrik ini sudah disesuaikan. Dari segi waktu dan tenaga juga lebih efektif.
8. Kalau bulu sikat sudah mekar, segeralah ganti dengan sikat yang baru.
9. Pilihlah jenis bulu sikat gigi yang soft dan tidak keras, karena itu akan membuat iritasi pada gusi.
http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kawat-gigi-antara-trend-dan-keperluan/
Meskipun fungsi utamanya bukan untuk hiasan, tapi kenyataannya, banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai aksesoris. Bentuk serta bahan yang unik, menjadikan kawat perata ini menjadi penghias gigi. Padahal, tidak sembarang orang membutuhkan kawat gigi, lo.

Masalah yang terdapat pada gigi dapat disebabkan oleh faktor genetika atau faktor lain, seperti kebiasaan saat kecil. Seperti dituturkan Drg. Lita R. Darmawan, spesialis kosmetik gigi yang juga berpraktik di Klinik Kharinta, gigi yang berjejal atau jarang-jarang dapat diakibatkan karena faktor keturunan atau genetik. “Tapi bisa juga diakibatkan karena tindakan pencabutan gigi sehingga ada ruang kosong di mulut.”
Selain karena pencabutan, gigi yang terlalu maju atau tonggos bisa disebabkan karena kebiasaan waktu kecil yang suka ngedot atau mengisap jempol. “Atau bisa juga karena kebiasaan menelan ludah dengan lidah mendorong gigi ke arah depan,” ujar Lita.
Menurut Ines dan Lita, perawatan dengan kawat gigi bisa dilakukan sedini mungkin. “Sejak usia 8 tahun sudah bisa dilakukan perawatan.” Yang penting, lanjutnya, orang yang dipasang kawat gigi bisa menjaga kebersihan giginya agar selalu higienis.
Namun, masalahnya, tak jarang para remaja atau ABG (Anak Baru Gede) yang tidak memiliki masalah dengan giginya cenderung memaksa orang tua untuk memasang kawat gigi. “Para ABG harus diberi pengertian, jika dipasang di gigi normal, kawat akan berakibatkan gigi rata jadi aneh bentuknya,” tegas Lita.
PERENCANAAN TERTULIS
Apa saja yang harus dilakukan sebelum kawat gigi dipasang? Pertama kali, dokter harus menentukan dulu masalahnya. “Dibutuhkan cetakan model gigi, memotret, merontgen gigi, kepala, serta wajah pasien. Maksudnya tak lain agar perawatan benar-benar sempurna dan tidak asal-asalan. Setelah ditetapkan masalahnya, baru ditentukan apa yang terbaik untuk si pasien,” jelas Ines.
Lita menambahkan, foto wajah penting sekali karena berpengaruh pada profil wajah seseorang setelah berhasil memakai kawat. “Karena kawat akan mengubah wajah, maka pasien harus tahu wajahnya sebelum dan sesudah memakai kawat gigi.” Perencanaan itu harus dipaparkan pada pasien agar mereka tahu masalah dan bagaimana tindakan yang dilakukan dokter. Termasuk estimasi biaya, mulai dari harga kawat, biaya kontrol, dan biaya penggantian kawat dan pemeliharaan sesudah kawat dilepas.”
Bahkan, lanjut Lita, sebaiknya pasien pun memiliki salinan dari perencaan tertulis tersebut. “Sehingga, baik bagi pasien maupun dokter, bisa mencapai kepuasan yang seimbang. Jangan sampai nanti ada pihak yang merasa dirugikan. Sebab pemasangan kawat ini lumayan lama, sekitar 1-2 tahun lamanya. Dan perencanaan seperti ini bersifat claim, untuk mengantisipasi jika terjadi apa-apa.”
Untuk pasien yang punya gigi berlubang, harus dilakukan perawatan penambalan gigi dulu sebelum dipasangi kawat. Jadi, pada saat memakai kawat, gigi-giginya sudah bersih dan kondisinya baik semuanya.
Saat pertama kali kawat gigi dipasang, ada beberapa keluhan yang akan dirasakan pasien. “Yang paling sering rasa sakit pada saat alat mulai diaktifkan, selama 1-2 hari. Tapi tidak semua orang merasakannya. Ada juga yang menderita sariawan di sekitar mulutnya. Mungkin karena alatnya terlalu tajam. Tapi ini dapat diminimalkan, kok,” janji Ines.
JENIS DAN SISTEM
Kawat gigi ada yang terbuat dari metal, atau clear, alias transparan yang berwarna seperti warna gigi. Yang clear, bahannya ada yang terbuat dari composite, porselin, atau plastik. Yang paling banyak digunakan di Indonesia kawat dari metal dan composite.
Ines mengingatkan, terlepas dari bahan apapun, hal terpenting dari kawat gigi adalah sistemnya. Sistem yang berbeda menentukan mahal atau murahnya harga kawat gigi. “Yang paling sering dipakai jenis kawat gigi dengan sistem straight wire atau conventional bracket. Sedangkan sistem bracket yang harganya paling mahal adalah sistem damon. Sistem damon merupakan sistem bracket yang paling baru dan mahal.”
Menurut Ines, harga sistem damon menjadi lebih mahal karena meminimalisasi waktu kontrol ke dokter. Biasanya, pasien yang pakai kawat biasa harus kontrol ke dokter 3 minggu sekali. Sementara, pemakai sistem damon bisa kontrol 2 bulan sekali saja. “Kelebihan lain, sistem ini tidak menggunakan karet pada penahan giginya. Jadi, sistemnya mengunci gigi satu-satu sehingga membukanya pun lebih mudah.”
Namun, bagi pemakai kawat gigi berusia anak-anak, justru kawat gigi dengan penahan karetlah yang sangat disukai. Karena karetnya berwarna-warni dan dapat diganti sesuai warna kesukaan pemakainya. “Padahal, fungsi sesungguhnya adalah sebagai penahan dari kawat gigi.”
PAKAI PENAHAN
Keberhasilan perawatan dengan kawat gigi, umumnya mencapai 90 hingga 99 persen. “Tapi yang lebih penting adalah perawatan setelah pemasangan kawat,” tandas Lita. Ini dilakukan untuk mencegah letak gigi yang sudah berubah ke tempat baru akan balik lagi posisinya ke tempat semula. Sehingga dibutuhkan alat yang disebut retainer atau penahan.“Bentuk retainer ada yang invisible atau clear yang terbuat dari bahan plastik dan yang berbahan metal atau bentuknya seperti kawat gigi lepasan. Ada juga lingual
bonded retainer, yaitu penahan yang dipasang dibelakang gigi.” Lita menjelaskan, yang invisible biasanya dipakai pasien yang tidak ingin giginya terlihat memakai kawat agar lebih pe-de. Namun, dari segi kekuatan retainer berbahan metal lebih kuat dari yang invisible. “Yang invisible atau yang berbahan plastik akan mengganggu pengunyahan saat makan, sehingga akan dilepas. Kalau terus dilepas dan dipasang, plastiknya akan mudah patah.”
Penggunaan retainer disarankan selalu dipakai 24 jam selama 6 bulan pertama, setelah itu boleh dikenakan saat tidur saja. “Retainer idealnya dipakai selama 1 tahun. Tapi banyak pasien, terutama anak-anak, yang merasa giginya sudah rapat dan bagus jadi malas memasang retainer. Padahal, gigi yang sudah rapi kemungkinan akan kembali ke letak awal atau bahkan jadi lebih parah dari sebelumnya. Dokter harus selalu mengingatkan pasien akan penggunaan retainer ini.”
PRODUK IMPOR
Menurut Lita, tren menggunakan kawat gigi sebenarnya berdampak sangat baik. “Di bidang kedokteran gigi dikenal motto give back smile, maksudnya agar kesadaran orang pada kebersihan dan perawatan gigi semakin tinggi. Tak akan ada lagi orang tertawa ditutupi tangan gara-gara giginya tidak rata atau bentuk rahangnya enggak bagus.”
Tak heran, orang tak segan mengeluarkan biaya mahal demi tercapainya gigi yang sehat dan cantik. Menurut Lita, mahalnya biaya pemasangan kawat gigi disebabkan karena semua bahan yang dipakai masih diproduksi di luar negeri. “Yang mahal, adalah sistem dan bahan. Untuk bahan kawat yang clear, umumnya yang memakai selebritis atau orang yang berusia 20-30-an.”
“Di Indonesia, kawat transparan yang dipakai bahannya dari composite. Dari segi harga, yang transparan lebih mahal meski kekuatannya kalah dari metal. Dari segi estetika, yang transparan lebih bagus karena sewarna dengan gigi dan tidak terlihat saat tersenyum dan bisa membuat pe-de,” papar Lita.
Untuk harga kawat gigi, ungkap Lita, berkisar antara Rp 7-15 juta. “Untuk kawat dan bracket transparan harganya mulai dari Rp 9 juta ke atas. Untuk yang berbahan metal dengan bracket yang karetnya warna-warni, harganya lebih murah. Sementara harga retainer berkisar antara Rp 750 ribu – Rp 2 juta. Semua harga tergantung dari nilai estetika, sistem, dan bahannya,” papar Lita yang mengambil spesialisasi kosmetik gigi di Amerika Serikat ini.
Tips merawat gigi
1. Idealnya tiap 6 bulan sekali kontrol ke dokter gigi, meski tak ada masalah dengan gigi. Namun, pada dasarnya karang gigi harus selalu dibersihkan.
2. Sikat gigi sehari dua kali, pagi dan malam.
3. Penggunaan dental flosh atau benang gigi sangat dianjurkan, terutama untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
4. Untuk yang pakai kawat gigi, harus lebih rajin menggunakan obat kumur dan membersihkan gigi. Sebab sisa makanan akan lebih banyak menempel dan tersangkut pada kawat gigi.
5. Gosok gigi yang paling penting di malam hari. Sikatlah gigi dengan cara yang tepat dan waktu yang sedikit lebih lama. Setelah seharian makan, di malam hari gigi harus dalam keadaan bersih.
6. Sikat gigi dengan keras belum tentu akan membersihkan gigi, tapi justru akan membuat gusi atau mulut terluka.
7. Cara sikat gigi yang paling utama adalah dengan cara memutar dan perlahan. Dokter gigi sangat menganjurkan untuk menggunakan elektric toothbrush. Sebab cara putaran sikat gigi elektrik ini sudah disesuaikan. Dari segi waktu dan tenaga juga lebih efektif.
8. Kalau bulu sikat sudah mekar, segeralah ganti dengan sikat yang baru.
9. Pilihlah jenis bulu sikat gigi yang soft dan tidak keras, karena itu akan membuat iritasi pada gusi.
http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kawat-gigi-antara-trend-dan-keperluan/
Jenis Gambar Kawat Gigi (Behel Gigi) Bracket
Jenis-jenis kawat gigi bracket atau behel gigi, serta gambar kawat gigi atau behel gigi. Kawat gigi atau behel gigi adalah jenis orthodonsi dan seorang dokter gigi merekomendasikan Anda dengan kawat gigi sebagai bagian dari pengobatan untuk mengoreksi kelainan gigi dan rahang. Braces adalah perangkat kecil yang dapat muat ke gigi dengan mudah dan ini ditujukan untuk menarik gigi atau rahang menuju arah yang diinginkan, yang berarti mereka dimaksudkan untuk mengoreksi ketidaksempurnaan gigi dan / atau rahang. Ada beberapa gigi kawat gigi dianjurkan dan digunakan untuk memperbaiki gigi dan / atau posisi rahang. 2 jenis kawat gigi populer yang digunakan adalah Damon braces dan kawat gigi keramik.
METAL BRACKET
Metal bracket (stainless steel) adalah tipe bracket yang paling banyak digunakan dan paling murah harganya. Dalam pemakaianya dapat ditambahkan elastik dari karet yang warna dan bentuknya bermacam-macam sehingga cocok bagi mereka yang ingin tampil beda dan atraktif.
Keramik Bracket atau kawat gigi keramik
Ini adalah lebih untuk estetika-pasien sadar, karena ini tidak dapat melihat karena fakta bahwa mereka transparan atau tembus cahaya, dan kompatibel dengan warna alami gigi. Hal ini memberikan pandangan bukan logam saat Anda masih menggunakan kawat gigi. Kawat gigi keramik dirancang begitu dengan teknologi yang mereka tidak berubah warna dengan waktu dan penggunaan juga.
Clear Braces
Ini adalah orang-orang Orthodontic bracket gigi yang terbuat dari safir murni; monocrystalline di alam. Itu berarti ini hampir sama transparan seperti air. Tetapi untuk lengkungan kawat tidak ada yang terlihat atau dapat dideteksi. Invisalign adalah salah satu jenis kawat gigi jelas. Yang kawat gigi yang dipatenkan dan mereka berarti invisble aligners dan tidak memperhatikan sama sekali.
Orthodontic Retainers
Ini adalah Orthodontic peralatan yang terbuat dari plastik dan kawat stainless steel digunakan untuk menyimpan seseorang gigi di tempat setelah kawat gigi dibuang. Para pengikut Orthodontic akan mengadakan gigi dalam posisi yang dicapai dengan bracing. Namun, waktu dari usgae pengikut tergantung pada individu untuk individu dan itu adalah dokter gigi untuk menentukan bahwa, bagaimanapun, biasanya remaja dianjurkan untuk mempertahankan pengikut-pengikut mereka sampai mereka menyeberangi remaja mereka.
http://fathur-net.blogspot.com/2010/08/jenis-kawat-gigi-bracket-gambar-kawat.html
METAL BRACKET
Metal bracket (stainless steel) adalah tipe bracket yang paling banyak digunakan dan paling murah harganya. Dalam pemakaianya dapat ditambahkan elastik dari karet yang warna dan bentuknya bermacam-macam sehingga cocok bagi mereka yang ingin tampil beda dan atraktif.
Keramik Bracket atau kawat gigi keramik
Ini adalah lebih untuk estetika-pasien sadar, karena ini tidak dapat melihat karena fakta bahwa mereka transparan atau tembus cahaya, dan kompatibel dengan warna alami gigi. Hal ini memberikan pandangan bukan logam saat Anda masih menggunakan kawat gigi. Kawat gigi keramik dirancang begitu dengan teknologi yang mereka tidak berubah warna dengan waktu dan penggunaan juga.
Clear Braces
Ini adalah orang-orang Orthodontic bracket gigi yang terbuat dari safir murni; monocrystalline di alam. Itu berarti ini hampir sama transparan seperti air. Tetapi untuk lengkungan kawat tidak ada yang terlihat atau dapat dideteksi. Invisalign adalah salah satu jenis kawat gigi jelas. Yang kawat gigi yang dipatenkan dan mereka berarti invisble aligners dan tidak memperhatikan sama sekali.
Orthodontic Retainers
Ini adalah Orthodontic peralatan yang terbuat dari plastik dan kawat stainless steel digunakan untuk menyimpan seseorang gigi di tempat setelah kawat gigi dibuang. Para pengikut Orthodontic akan mengadakan gigi dalam posisi yang dicapai dengan bracing. Namun, waktu dari usgae pengikut tergantung pada individu untuk individu dan itu adalah dokter gigi untuk menentukan bahwa, bagaimanapun, biasanya remaja dianjurkan untuk mempertahankan pengikut-pengikut mereka sampai mereka menyeberangi remaja mereka.
http://fathur-net.blogspot.com/2010/08/jenis-kawat-gigi-bracket-gambar-kawat.html
Posisi Gigi Ideal dengan Bracket Inspire Ice
BAGAIMANA jadinya kalau senyum Anda tidak sempurna karena posisi gigi Anda tak beraturan? Bisa-bisa Anda tidak percaya diri dan malu untuk tersenyum. Supaya percaya diri dan bebas tersenyum, Anda bisa memilih berbagai bentuk perawatan gigi. Salah satunya adalah bracket inspire ice. Dalam tempo yang singkat, Anda bisa mendapatkan posisi gigi yang ideal.
Gigi yang sehat dan ideal bentuknya membuat orang tampil berani dan percaya diri. Senyuman enak dilihat. Masalahnya, tak semua orang punya bentuk gigi yang ideal. Yang rata. Itulah mengapa orang menggunakan bracket. "Kebanyakan tipikal gigi orang Asia giginya agak maju, tapi di jaman sekarang mulailah perawatan ortho untuk memperbaiki penampilan, memperbaiki bentuk wajah," kata drg Riza Heru dari Dental Image di Jl. Bintaro Utama HB 19/ll Sektor 9, Bintaro Jaya.
Inspire Ice Bracket sendiri ada bermacam-macam jenisnya. Salah satu terobosan baru adalah bracket inspire ice yang merupakan bracket aesthetic yang paling bagus dan cepat cara kerjanya. Menurut drg Riza, kelebihan bracket inspire ice adalah warnanya yang jernih menyamai warna gigi, lebih kuat dari bracket yang lain, ujung-ujungnya yang bulat dan permukaannya yang licin sehingga pasien merasa lebih nyaman.
Manfaat bracket inspire ice adalah memperbaiki okusi gigi pada rahang atas dan bawah, memperbaiki profil wajah agar terlihat lebih baik dan memperbaiki tulang pipi agar tidak terlihat gemuk. "Apabila gigi kita rata, kita lebih mudah membersihkan gigi dan juga bisa tersenyum dengan bangga dan lebih percaya diri," sambungnya.
Proses perawatan inspire ice ini dimulai dengan foto rontgen untuk melihat tipe wajah pasien dan melihat apakah masalah pasien terletak pada gigi atau rahangnya. Setelah itu, bentuk gigi pasien dicetak. Kemudian dilakukan wawancara untuk mengetahui apakah pasien memiliki kebiasaan buruk, misalnya, bernafas dengan mulut. Selanjutnya, dokter mendiagnosa gigi dan rahangnya. Setelah itu baru dilakukan treatment planning dan pemasangan bracket.
Perawatan selanjutnya dilakukan sekali dalam sebulan. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali perawatan adalah 30 menit. Gigi pasien dibersihkan, di-scaling dan di-brush agar bracket mengkilap kembali. "Pasien juga selalu dibekali sikat gigi kecil interdental untuk membersihkan sela-sela gigi apabila ada makanan yang tertinggal sehabis makan," tambahnya.
Namun pergantian karet atau power o yang ditembakkan ke bracket biasanya, dan sebaiknya demikian, dilakukan setiap 1 bulan. Jika tidak, karet tersebut bisa tidak berfungsi. Sedangkan kawatnya diganti setiap 8 minggu sekali. Tidak ada batasan usia untuk pemasangan inspire ice ini. Pasien berusia 8 tahun pun sudah bisa. "Kebanyakan pasien menyukai treatment ini karena menyerupai warna gigi yang terbuat dari batu safir yang kuat dan performannya yang bagus banget," terang drg Riza.
Dalam kurun waktu 6 bulan, hasil treatment ini sudah bisa terlihat. Waktu maksimal penggunaan inspire ice ini adalah 2 tahun. Dan pasien yang menggunakan inspire ice ini tidak pernah mengalami sariawan. Mereka sangat puas karena hasilnya bisa langsung terlihat dalam waktu singkat. Untuk kasus pasien dengan gigi yang berjejal (menumpuk) atau naik-turun, hasil akan tampak dalam kurun waktu sebulan.
(Genie/Genie/tty)
Sumber: Okezone.Com
Gigi yang sehat dan ideal bentuknya membuat orang tampil berani dan percaya diri. Senyuman enak dilihat. Masalahnya, tak semua orang punya bentuk gigi yang ideal. Yang rata. Itulah mengapa orang menggunakan bracket. "Kebanyakan tipikal gigi orang Asia giginya agak maju, tapi di jaman sekarang mulailah perawatan ortho untuk memperbaiki penampilan, memperbaiki bentuk wajah," kata drg Riza Heru dari Dental Image di Jl. Bintaro Utama HB 19/ll Sektor 9, Bintaro Jaya.
Inspire Ice Bracket sendiri ada bermacam-macam jenisnya. Salah satu terobosan baru adalah bracket inspire ice yang merupakan bracket aesthetic yang paling bagus dan cepat cara kerjanya. Menurut drg Riza, kelebihan bracket inspire ice adalah warnanya yang jernih menyamai warna gigi, lebih kuat dari bracket yang lain, ujung-ujungnya yang bulat dan permukaannya yang licin sehingga pasien merasa lebih nyaman.
Manfaat bracket inspire ice adalah memperbaiki okusi gigi pada rahang atas dan bawah, memperbaiki profil wajah agar terlihat lebih baik dan memperbaiki tulang pipi agar tidak terlihat gemuk. "Apabila gigi kita rata, kita lebih mudah membersihkan gigi dan juga bisa tersenyum dengan bangga dan lebih percaya diri," sambungnya.
Proses perawatan inspire ice ini dimulai dengan foto rontgen untuk melihat tipe wajah pasien dan melihat apakah masalah pasien terletak pada gigi atau rahangnya. Setelah itu, bentuk gigi pasien dicetak. Kemudian dilakukan wawancara untuk mengetahui apakah pasien memiliki kebiasaan buruk, misalnya, bernafas dengan mulut. Selanjutnya, dokter mendiagnosa gigi dan rahangnya. Setelah itu baru dilakukan treatment planning dan pemasangan bracket.
Perawatan selanjutnya dilakukan sekali dalam sebulan. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali perawatan adalah 30 menit. Gigi pasien dibersihkan, di-scaling dan di-brush agar bracket mengkilap kembali. "Pasien juga selalu dibekali sikat gigi kecil interdental untuk membersihkan sela-sela gigi apabila ada makanan yang tertinggal sehabis makan," tambahnya.
Namun pergantian karet atau power o yang ditembakkan ke bracket biasanya, dan sebaiknya demikian, dilakukan setiap 1 bulan. Jika tidak, karet tersebut bisa tidak berfungsi. Sedangkan kawatnya diganti setiap 8 minggu sekali. Tidak ada batasan usia untuk pemasangan inspire ice ini. Pasien berusia 8 tahun pun sudah bisa. "Kebanyakan pasien menyukai treatment ini karena menyerupai warna gigi yang terbuat dari batu safir yang kuat dan performannya yang bagus banget," terang drg Riza.
Dalam kurun waktu 6 bulan, hasil treatment ini sudah bisa terlihat. Waktu maksimal penggunaan inspire ice ini adalah 2 tahun. Dan pasien yang menggunakan inspire ice ini tidak pernah mengalami sariawan. Mereka sangat puas karena hasilnya bisa langsung terlihat dalam waktu singkat. Untuk kasus pasien dengan gigi yang berjejal (menumpuk) atau naik-turun, hasil akan tampak dalam kurun waktu sebulan.
(Genie/Genie/tty)
Sumber: Okezone.Com
Hati-Hati Memilih Bracket Gigi
Bracket gigi? Istilah ini mungkin agak asing terdengar karena biasanya orang menyebutnya behel. Bracket gigi adalah bagian yang berbentuk persegi dan direkatkan ke gigi dengan lem tertentu. Bracket inilah yang nantinya akan menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan. Ditambah dengan kawat dan karet, bracket ini akan bisa menarik,mendorong,memutar,menaikkan dan menurunkan posisi gigi.Kualitas suatu bracket tentu menentukan keberhasilan perawatan kawat gigi seorang pasien.
Namun, belakangan banyak sekali promo penjualan bracket melalui e-mail salah satunya. Pernah ada e-mail yang menjual (1 paket) bracket gigi dengan harga bervariasi dari yang paling murah hingga mahal tetapi tidak mencantukan merek produk dan asal produk tersebut. Selain itu, mereka juga memberikan rekomendasi beberapa nama, yang kata mereka dokter gigi, yang mau memasangkan bracket tersebut dengan biaya murah. Padahal jika dilihat dari tarif yang mereka tawarkan sangat tidak masuk akal jika benar yang mereka rekomendasikan itu dokter gigi sungguhan.
Sebetulnya tidak salah jika ada yang menjual bracket gigi melalui media apapun, asalkan jelas spesifikasi, nama dan asal produk tersebut. Apalagi produk yang dijual bukan produk umum yang orang awam mengerti. Merek dan asal produk tersebut penting karena belakangan banyak sekali bracket produksi salah satu negara di Asia yang harganya sangat murah tetapi kualitasnya tentu sebanding dengan harganya. Dan dokter gigi biasanya tidak menggunakan produk tersebut, jadi jika ada yang mengiklankan seperti diatas, patut dipertanyakan.
Apa bahaya produk tersebut? Sebagai contoh bracket logam, kandungan logam di bracket gigi tidak boleh mengandung Nikel. Nikel yang ada didalam tubuh dapat memicu kanker. Bracket yang telah dipasang ke gigi sudah pasti terkena air liur,kita tidak tahu apa ada material logam dari bracket yang ikut terlarut dan tertelan bersama air liur. Jika yang terlarut dan tertelan itu Nikel?
Jadi, hati-hatilah dalam memilih dan bracket gigi. Kalau ragu atau tidak mengerti seperti apa bracket yang mesti dipilih, lebih baik langsung ke dokter gigi dan minta dipasangkan bracket gigi pilihan dokter gigi tersebut. Mungkin dari biaya akan lebih mahal dari produk yang ditawarkan tersebut tetapi pasti lebih terjamin kualitasnya.Jangan hanya tergiur dengan harga yang murah karena pasti kualitas suatu produk sebanding dengan harganya kan?
Have a healthy tooth

http://forum.detik.com/hati-hati-memilih-bracket-gigi-t216297.html
Namun, belakangan banyak sekali promo penjualan bracket melalui e-mail salah satunya. Pernah ada e-mail yang menjual (1 paket) bracket gigi dengan harga bervariasi dari yang paling murah hingga mahal tetapi tidak mencantukan merek produk dan asal produk tersebut. Selain itu, mereka juga memberikan rekomendasi beberapa nama, yang kata mereka dokter gigi, yang mau memasangkan bracket tersebut dengan biaya murah. Padahal jika dilihat dari tarif yang mereka tawarkan sangat tidak masuk akal jika benar yang mereka rekomendasikan itu dokter gigi sungguhan.
Sebetulnya tidak salah jika ada yang menjual bracket gigi melalui media apapun, asalkan jelas spesifikasi, nama dan asal produk tersebut. Apalagi produk yang dijual bukan produk umum yang orang awam mengerti. Merek dan asal produk tersebut penting karena belakangan banyak sekali bracket produksi salah satu negara di Asia yang harganya sangat murah tetapi kualitasnya tentu sebanding dengan harganya. Dan dokter gigi biasanya tidak menggunakan produk tersebut, jadi jika ada yang mengiklankan seperti diatas, patut dipertanyakan.
Apa bahaya produk tersebut? Sebagai contoh bracket logam, kandungan logam di bracket gigi tidak boleh mengandung Nikel. Nikel yang ada didalam tubuh dapat memicu kanker. Bracket yang telah dipasang ke gigi sudah pasti terkena air liur,kita tidak tahu apa ada material logam dari bracket yang ikut terlarut dan tertelan bersama air liur. Jika yang terlarut dan tertelan itu Nikel?
Jadi, hati-hatilah dalam memilih dan bracket gigi. Kalau ragu atau tidak mengerti seperti apa bracket yang mesti dipilih, lebih baik langsung ke dokter gigi dan minta dipasangkan bracket gigi pilihan dokter gigi tersebut. Mungkin dari biaya akan lebih mahal dari produk yang ditawarkan tersebut tetapi pasti lebih terjamin kualitasnya.Jangan hanya tergiur dengan harga yang murah karena pasti kualitas suatu produk sebanding dengan harganya kan?
Have a healthy tooth

http://forum.detik.com/hati-hati-memilih-bracket-gigi-t216297.html
Kawat gigi
Kawat gigi atau behel (bahasa Inggris: dental braces) adalah salah satu alat yang digunakan untuk meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum. Proses dari awal sampai akhir sesuai standar membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kawat_gigi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kawat_gigi
Pasang Kawat Gigi - SAATNYA UNJUK GIGI
Jangan hanya lihat hasilnya akhirnya saja, tapi kenali juga fungsinya sebelum pasang kawat gigi, biar nggak kecewa.
Demi tampil maksimal di depan penggemarnya, sederet seleb dalam dan luar negeri rela memagari giginya dengan brace atau kawat gigi.
Padahal selama memakai kawat gigi ini senyum mereka menjadi terganggu kawat yang menempel di gigi mereka.tapi setelah melihat hasilnya sepertinya ‘pengorbanan’ itu tidak ada artinya, apalagi banyak yang bilang.
Tidak Cuma susunan gigi aja yang menjadi rapi, wajah pun tampak lebih tirus dan badan lebih langsing. Jadi penasaran kan ??
SUMBER 1001 PENYAKIT
Kebanyakan dari kita mungkin lebih rajin ke salon untuk facial biar wajah tampak mulus dan halus dan bebas jerawat, dibandingkan ke dokter gigi untuk memperbaiki gigi yang berantakan. Menurut dokter gigi dari fakultas kedokteran gigi UI, perawatan gigi di Indonesia sebagian benar masih seputar pencabutan atau penambalan gigi.
Sementara penyakit mulut atau susunan gigi persentasenya terbilang kecil. Mungkin karena masyarakat kita kurang peduli atau berpikir masih banyak yang lebih penting dbandingkan mengurusi gigi.
Padahal urusan kerapian gigi tidak bisa di anggap sepele. Soalnya bisa menggangu fungsi gigi dan kesehatan kita pada umumnya. Gigi yang susunannya berantakan, bertumpuk-tumpuk atau jarak antar gigi berjauhan, bisa menimbulkan penyakit.
Memang dengan kondisi gigi seperti ini. Kita masih bisa menggigit ataupun mengunyah makanan, tapi fungsi gigi jadi tidak optimal dan pastinya akan sulit membersihkannya.
Kalau seperti ini, penyakit pada gigi akan gampang muncul. Mulai dari tumbuhnya karang gigi, gigi berlubang, sampai menimbulkan bau mulut. Belum lagi kalau kuman-kuman yang bersarang di gigi sampai menggangu kesehatan gusi dan syaraf-syaraf di sekitar gigi dan mulut.
Tidak Cuma gigi yang sakit tapi juga bisa menimbulkan penyakit lainnya seperti gangguan pada ata atau bahkan stroke.
RUGINYA BISA DOBEL
Uniknya, belakangan yang memutuskan untuk memakai kawat gigi tujuannya untuk merapikan , biar wajah kelihatan lebih tirus dan beberapa alasan yang berhubungan yang berhubungan dengan estetika lainnya. Sementara fungsi utamanya, ada diurutan nomor kesekian .
Tapi sayang demi alasan tersebut kita harus merelakan beberapa gigi sehat kita dicabut, misalnya terlebih kalau kita nggak ditangani oleh dokter spesialis perataan gigi alias orthodontist. Bisa-bisa hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Tidak Cuma itu saja, keputusan untuk memakai kawat gigi juga butuh komitmen tinggi. Soalnya pemasangan kawat gigi tidak hanya selesai begitu kawat gigi tersebut menempel di gigi kita.
Karena kita juga harus selalu memperhatikan kebersihan gigi kita pasca pemasangan kawat. Ruang antara cekat ( bantalan karet pada kawat gigi ) dan gigi bisa jadi tempat yang nyaman bagi kuman-kuman. Makanya setiap kali habis makan, gigi harus segera dibersihkan. Selain itu hindari mengonsumsi makanan yang lengket seperti permen atau yang keras.
Soalnya makanan ini dapat merangsang lepasnya kawat gigi. Dan yang terpenting. Periksa ke dokter secara berkala. Kalau komitmen ini tidak dijalani, dikhawatirkan hasilnya tidak akan maksimal atau malah menambah masalah baru buat gigi kita. apalagi kalau kita sampai memutuskan untuk melepas kawat gigi sebelum perawatannya yang memakan waktu 2-3 tahun selesai. Tidak Cuma rugi waktu, uang atau gigi. Seandainya ada yang dicabut. Fungsi utama gigi pun akan terganggu. Bisa saja gigitan antara gigi atas dan gigi bawah makin tidak pas.
HASIL SEPADAN
Setelah berakhirnya perawatan gigi dan dilepasnya kawat gigi. Kita jangan senang dulu, karena untuk mempertahankan posisi gigi yang sudah tersusun rapi, kita harus mengunakan retainer, kawat gigi temporary, selama kurang lebih satu tahun. Sekali lagi saat memakai retainer kita pun harus disiplin dan sebaiknya retainer ini di pakai selamanya.
Tapi tidak perlu menggunakan sepanjang hari, karena setelah melewati masa 6 bulan kita bisa menggunakannya pada saat tidur saja. memang kalau di hitung-hitung biaya yang harus dikeluarkan mulai dari persiapan pemasangan, selama perawatan sampai pasca perawatan tidak sedikit.namun dibandingkan manfaatnya, kalau dihitung-hitung lagi, nilainya jadi tidak seberapa.
Kalau punya gigi rapi, otomatis fungsinya pun akan bekerja dengan baik. Dan kalau kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatannya, kuman perusak tidak akan betah di gigi kita. Dan senyum kita akan tampak lebih cling
http://pusatmedis.com/pasang-kawat-gigi_59.htm
Demi tampil maksimal di depan penggemarnya, sederet seleb dalam dan luar negeri rela memagari giginya dengan brace atau kawat gigi.
Tidak Cuma susunan gigi aja yang menjadi rapi, wajah pun tampak lebih tirus dan badan lebih langsing. Jadi penasaran kan ??
SUMBER 1001 PENYAKIT
Kebanyakan dari kita mungkin lebih rajin ke salon untuk facial biar wajah tampak mulus dan halus dan bebas jerawat, dibandingkan ke dokter gigi untuk memperbaiki gigi yang berantakan. Menurut dokter gigi dari fakultas kedokteran gigi UI, perawatan gigi di Indonesia sebagian benar masih seputar pencabutan atau penambalan gigi.
Sementara penyakit mulut atau susunan gigi persentasenya terbilang kecil. Mungkin karena masyarakat kita kurang peduli atau berpikir masih banyak yang lebih penting dbandingkan mengurusi gigi.
Padahal urusan kerapian gigi tidak bisa di anggap sepele. Soalnya bisa menggangu fungsi gigi dan kesehatan kita pada umumnya. Gigi yang susunannya berantakan, bertumpuk-tumpuk atau jarak antar gigi berjauhan, bisa menimbulkan penyakit.
Memang dengan kondisi gigi seperti ini. Kita masih bisa menggigit ataupun mengunyah makanan, tapi fungsi gigi jadi tidak optimal dan pastinya akan sulit membersihkannya.
Kalau seperti ini, penyakit pada gigi akan gampang muncul. Mulai dari tumbuhnya karang gigi, gigi berlubang, sampai menimbulkan bau mulut. Belum lagi kalau kuman-kuman yang bersarang di gigi sampai menggangu kesehatan gusi dan syaraf-syaraf di sekitar gigi dan mulut.
Tidak Cuma gigi yang sakit tapi juga bisa menimbulkan penyakit lainnya seperti gangguan pada ata atau bahkan stroke.
RUGINYA BISA DOBEL
Uniknya, belakangan yang memutuskan untuk memakai kawat gigi tujuannya untuk merapikan , biar wajah kelihatan lebih tirus dan beberapa alasan yang berhubungan yang berhubungan dengan estetika lainnya. Sementara fungsi utamanya, ada diurutan nomor kesekian .
Tapi sayang demi alasan tersebut kita harus merelakan beberapa gigi sehat kita dicabut, misalnya terlebih kalau kita nggak ditangani oleh dokter spesialis perataan gigi alias orthodontist. Bisa-bisa hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Tidak Cuma itu saja, keputusan untuk memakai kawat gigi juga butuh komitmen tinggi. Soalnya pemasangan kawat gigi tidak hanya selesai begitu kawat gigi tersebut menempel di gigi kita.
Karena kita juga harus selalu memperhatikan kebersihan gigi kita pasca pemasangan kawat. Ruang antara cekat ( bantalan karet pada kawat gigi ) dan gigi bisa jadi tempat yang nyaman bagi kuman-kuman. Makanya setiap kali habis makan, gigi harus segera dibersihkan. Selain itu hindari mengonsumsi makanan yang lengket seperti permen atau yang keras.
Soalnya makanan ini dapat merangsang lepasnya kawat gigi. Dan yang terpenting. Periksa ke dokter secara berkala. Kalau komitmen ini tidak dijalani, dikhawatirkan hasilnya tidak akan maksimal atau malah menambah masalah baru buat gigi kita. apalagi kalau kita sampai memutuskan untuk melepas kawat gigi sebelum perawatannya yang memakan waktu 2-3 tahun selesai. Tidak Cuma rugi waktu, uang atau gigi. Seandainya ada yang dicabut. Fungsi utama gigi pun akan terganggu. Bisa saja gigitan antara gigi atas dan gigi bawah makin tidak pas.
HASIL SEPADAN

Tapi tidak perlu menggunakan sepanjang hari, karena setelah melewati masa 6 bulan kita bisa menggunakannya pada saat tidur saja. memang kalau di hitung-hitung biaya yang harus dikeluarkan mulai dari persiapan pemasangan, selama perawatan sampai pasca perawatan tidak sedikit.namun dibandingkan manfaatnya, kalau dihitung-hitung lagi, nilainya jadi tidak seberapa.
Kalau punya gigi rapi, otomatis fungsinya pun akan bekerja dengan baik. Dan kalau kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatannya, kuman perusak tidak akan betah di gigi kita. Dan senyum kita akan tampak lebih cling
http://pusatmedis.com/pasang-kawat-gigi_59.htm
Tips Nyaman Gunakan Kawat Gigi
Saat ini pemakaian kawat gigi permanen atau sering juga disebut begel semakin populer. Bahkan kawat gigi ditambah dengan berbagai aksesoris yang menarik, penggunaannya justru menjadi trend. Anda pengguna kawat gigi? Mungkin Tips nyaman gunakan kawat gigi ini dapat bermanfaat bagi anda.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan kawat gigi permanen semacam itu, tak perlu khawatir harus mengikuti diet makanan tertentu. Hanya saja ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari.
Permen karet, popcorn atau berondong jagung, permen yang keras atau lengket serta minuman yang terlalu manis seperti minuman bersoda atau jus merupakan beberapa jenis yang perlu dihindari.
Berikut ini ada beberapa Tips yang diungkap oleh para ahli, bagi Anda yang menggunakan kawat gigi, yaitu :
1. Segera menyikat gigi atau gunakan floss atau kawat khusus permbersih gigi setiap habis makan.
2. Jika Anda habis meminus soda atau jus yang mengandung gula tinggi, jangan menunggu lama untuk menyikat gigi (baca juga Hindari Sikat Gigi Setelah Minum Cola) . Hal itu perlu dilakukan guna menghindari menempelnya gula pada gigi.
3. Temui dokter gigi Anda jika mengalami masalah dengan kawat gigi, termasuk kehilangan karet pengait atau jika kawat gigi membuat luka pada mulut.
4. Untuk luka di sekitar gigi dan mulut sesaat setelah penggunaan kaat gigi, Anda bisa mengonsumsi obat pereda sakit yang dijual bebas... :)
(sumber:http://www.republika.co.id)
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan kawat gigi permanen semacam itu, tak perlu khawatir harus mengikuti diet makanan tertentu. Hanya saja ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari.
Permen karet, popcorn atau berondong jagung, permen yang keras atau lengket serta minuman yang terlalu manis seperti minuman bersoda atau jus merupakan beberapa jenis yang perlu dihindari.
Berikut ini ada beberapa Tips yang diungkap oleh para ahli, bagi Anda yang menggunakan kawat gigi, yaitu :
1. Segera menyikat gigi atau gunakan floss atau kawat khusus permbersih gigi setiap habis makan.
2. Jika Anda habis meminus soda atau jus yang mengandung gula tinggi, jangan menunggu lama untuk menyikat gigi (baca juga Hindari Sikat Gigi Setelah Minum Cola) . Hal itu perlu dilakukan guna menghindari menempelnya gula pada gigi.
3. Temui dokter gigi Anda jika mengalami masalah dengan kawat gigi, termasuk kehilangan karet pengait atau jika kawat gigi membuat luka pada mulut.
4. Untuk luka di sekitar gigi dan mulut sesaat setelah penggunaan kaat gigi, Anda bisa mengonsumsi obat pereda sakit yang dijual bebas... :)
(sumber:http://www.republika.co.id)
Tanya-Jawab Sebelum Salah Langkah Ketika Pasang Behel Gigi
Menyambung tulisan saya sebelumnya yang ternyata sangat populer (Jangan Pasang Kawat Gigi Sembarangan), kali ini saya mencoba membuat posting yang berisi beberapa daftar pertanyaan yang umum diajukan. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya diajukan oleh mereka yang ingin memasang kawat gigi (orthodontic), namun jarang sekali mendapatkan informasi yang tepat.
Beberapa pertanyaan-pertanyaan di sini juga merupakan lanjutan dari pertanyaan yang kerap muncul setelah saya menulis posting sebelumnya itu, baik yang diajukan langsung di bagian komentar tulisan tersebut atau yang ditanyakan langsung ke [klinik] istri saya (drg. Vera Susanti Z, Sp.Ort).
Posting ini mungkin sekali akan saya update dengan pertanyaan-pertanyaan (beserta jawabannya) yang lain, yang mungkin pada saat awal saya tulis terlewatkan (silahkan melihat nomor-nomor pertanyaan yang terakhir ketika kembali berkunjung ke mari). Jika Anda belum membaca tulisan saya yang sebelumnya, ada baiknya Anda juga membaca tulisan tersebut beserta pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang ada di bagian komentar. Klik di sini untuk membaca.
Berikut adalah daftar pertanyaan yang seringkali diajukan dan jawabannya:
1. Tanya: Saya sudah terlanjur pasang dengan bukan dokter gigi spesialis orthodonti, dan baru menyadari masalah pada perawatan gigi saya. Apakah saya bisa melanjutkan kontrol di tempat Anda (Sp.Ort)?
Jawab: Perawatan gagal yang dilakukan di tempat lain tidak bisa dilanjutkan di dokter spesialis orthodonti. Dokter Sp.Ort akan membongkar dan mengenai tarif pasang baru terhadap pasien seperti ini. Ini karena hampir bisa dipastikan perawatan yang dilakukan oleh non Sp.Ort tidak didasari oleh ilmu yang memadai.
Secara teknis seharusnya pada pasien gagal seperti ini dikenai biaya yang lebih mahal. Karena proses memperbaiki pekerjaan yang salah jauh lebih berat ketimbang memperbaiki gigi orang yang belum pernah melakukan perawatan orthodonti sama sekali. Jadi, jangan berharap malah lebih murah karena pernah pasang kawat gigi sebelumnya. Niat awal yang tadinya ingin di tempat yang lebih murah malah membuat Anda justru harus mengeluarkan duit lebih banyak, atau menanggung akibat salah perawatan seumur hidup.
2. Tanya: Saya sudah punya kawatnya, apakah saya bisa minta pasang dan kontrol di tempat Anda (Sp.Ort)?
Jawab: Tidak bisa. Pada saat ini ada banyak sekali orang yang menawarkan behel murah. Behel-behel seperti ini sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya. Tidak akan ada seorang pun dokter gigi spesialis orthodonti yang akan membantu memasangkan kawat gigi yang tidak jelas seperti itu.
Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa ukuran kawat gigi. Masing-masing ukuran memiliki kelenturan yang berbeda. Pada proses perawatan orthodonti yang benar, sangat mungkin dokter akan beberapa kali mengganti ukuran kawat gigi pada pasien, disesuaikan dengan proses yang sedang ingin dilakukan oleh si dokter. Artinya, tidak mungkin Anda seenaknya membeli kawat gigi yang tidak jelas ukuran dan fungsinya.
Kawat gigi yang dijual bebas (ada banyak di forum-forum Facebook, Kaskus, dsb) dengan harga bahkan di bawah Rp 1 juta, bahkan beberapa di antaranya diperoleh para penjual tersebut dengan harga modal tidak lebih dari Rp 100.000, yang diperoleh dari China (kata kunci: China. Apa pun bisa mereka bikin tiruannya). Dengan populernya penggunaan behel di kalangan remaja, bisa dibayangkan betapa besarnya peluang bisnis dan keuntungan yang ada di depan mata para penjual tak bertanggungjawab tersebut.
3. Tanya: Berapa usia maksimal untuk bisa pakai kawat gigi?
Jawab: Tidak ada batasan usia maksimal. Selama gigi masih komplit dan sehat, sah-sah saja untuk menggunakan kawat gigi.
4. Tanya: Berapa usia minimal untuk bisa pakai kawat gigi?
Jawab: Tidak ada batasan usia minimal juga. Hanya sebaiknya sejak awal dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan bentuk pada rahang (misal rahang bawah lebih maju ketimbang rahang atas), maka perawatan harus dilakukan sedini mungkin. Sedangkan jika masalahnya hanya karena gigi menumpuk/berjejal, perawatan bisa dilakukan setelah semua gigi tetap tumbuh.
5. Tanya: Mengapa biaya pasang behel di dokter gigi spesialis orthodonti lebih mahal ketimbang di tempat lain?
Jawab: Orthodontist tidak akan menggunakan kawat gigi berkualitas rendah, apalagi murahan. Pemilihan kawat gigi terkait dengan hasil akhir perawatan. Selain itu, Orthodontist berbekal ilmu yang diperoleh dari (setidaknya) 3 tahun belajar khusus masalah-masalah terkait ilmu orthodonti. Bandingkan dengan dokter gigi biasa yang hanya ‘sempat’ mempelajari penggunaan alat orthodonti lepasan sekilas di salah satu matakuliah. Apalagi jika dibandingkan dengan ahli gigi di pinggir jalan. Jadi wajar saja, selain karena bahan yang digunakan tidak asal-asalan dan tidak murahan, sebab lain tentu sebagai ‘apresiasi’ atas ilmu.
Ongkos yang terlihat lebih mahal sebanding dengan hasil perawatan yang bisa dijamin secara keilmuan, ketimbang di tempat yang terlihat lebih murah, namun pada akhirnya sebagian besar berujung dengan kegagalan perawatan. Perlu diketahui bahwa hasil akhir yang benar tidak sekedar terlihat rapih, tapi juga mesti bisa menggigit dengan baik, simetris, dsb (baca posting terdahulu). Ongkos murah tetapi perawatan lama dan tak kunjung selesai, atau berakhir tidak sesuai harapan dan fungsi yang benar, untuk apa?
Ketika Anda menjadi salah satu korban kegagalan sebuah perawatan orthodonti dan terpaksa harus mengunjungi dokter gigi spesialis orthodonti, itu artinya Anda harus kembali keluar biaya (dan melupakan uang yang sudah terbuang pada perawatan sebelumnya) dan tentu membuang waktu dan tenaga.
Berdasarkan surat edaran Ikorti (Ikatan Orthodontist Indonesia) beberapa waktu lalu, pasien korban perawatan gagal yang dilakukan oleh non-orthodontist bisa membuat laporan dan berita acara untuk menggugat dokter gigi yang melakukan perawatan orthodonti tersebut. Berdasarkan laporan tersebut Ikorti akan menindaklanjuti dan melaporkan pada PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) setempat. Hal ini terkait dengan ijin praktek yang diberikan (pada prinsipnya selain Sp.Ort tidak mempunyai ijin melakukan tindak perawatan orthodonti, sehingga praktek pemasangan kawat gigi yang dilakukan oleh selain Sp.Ort merupakan pelanggaran profesi).
6. Tanya: Amankah memasang kawat gigi di tukang gigi di pinggir jalan?
Jawab: Pemasangan kawat gigi pada dokter gigi yang bukan spesialis orthodonti saja secara keilmuan dan profesi tidak dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi pemasangan pada orang yang tidak pernah mendapatkan pendidikan kedokteran gigi.
Ahli gigi di pinggir jalan (yang dikenal juga dengan istilah tehniker) adalah orang yang belajar dan bekerja pada model gigi. Mereka tidak pernah mempelajari langsung pada gigi yang terdapat di tengkorak manusia. Jadi mereka tidak pernah tahu dan belajar mengenai aspek medis terkait dengan alat-alat yang mereka gunakan. Saat ini Pemerintah ingin menghilangkan praktek-praktek tukang gigi pinggir jalan dengan cara tidak mengeluarkan ijin baru, sehingga secara alami lambat laun akan habis dengan sendirinya.
Perlu diketahui bahwa kalau pun tukang gigi memiliki ijin dari Dinas Kesehatan, ijin yang mereka miliki hanya untuk membuat gigi tiruan dari akrilik dan memasang gigi tiruan lepasan dengan syarat tidak menutupi sisa akar gigi. Tukang gigi dilarang melakukan penambalan gigi dengan bahan apa pun, membuat atau memasang gigi palsu cekat. Tukang gigi juga tidak memiliki wewenang melakukan pencabutan gigi dan juga tindak medik apa pun.
7. Tanya: Bisa ngga, kalau periksa dan sebagainya di dokter, lalu pasangnya di ahli gigi?
Jawab: Lihat jawaban di atas. Sami mawon.
8. Tanya: Ahli gigi yang saya kenal adalah ahli gigi spesialis orthodonti. Dia sudah memegang beberapa sertifikat. Amankah saya memasang kawat gigi di sana?
Jawab: sama saja dengan jawaban di atas. Tidak ada istilah ahli gigi spesialis orthodonti atau spesialis behel.
9. Tanya: Berapa lama waktu perawatan orthodonti?
Jawab: Lamanya perawatan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya: tingkat kesulitan/masalah gigi pasien, kerajinan pasien untuk datang kontrol secara rutin, jenis kawat yang digunakan, pengetahuan dan pengalaman dokter yang melakukan perawatan, dsb. Jadi pada setiap orang/kasus tidak bisa dipukul rata lamanya waktu perawatan.
10. Tanya: Apakah boleh kalau saya hanya mau pasang kawat gigi untuk gigi atas saja?
Jawab: Perawatan ortodonti yang benar dimaksudkan agar fungsi kunyah antara gigi atas dan gigi bawah optimal, di mana gigi atas dan gigi bawah bisa menggigit dengan pas. Hanya melakukan perawatan pada gigi atas saja tentu tidak memberikan hasil apa-apa selain kepuasan semu.
11. Tanya: Bagaimana mengetahui bahwa hasil perawatan orthodonti saya sudah benar?
Jawab: Cara termudah adalah dengan merasakan katupan antara gigi atas dan gigi bawah Anda. Lihatlah di cermin, apakah ada bagian yang terlihat sebagai celah (tidak menggigit sempurna). Lihat juga, apakah gigi depan bagian atas bertemu dengan gigi depan bagian bawah tanpa jarak yang signifikan. Perhatikan juga garis tengah gigi Anda, apakah garis tengah gigi atas segaris dengan hidung? Jika tidak, artinya gigi Anda tidak simetris karena salah perawatan.
Pemeriksaan lain bisa dilakukan dengan mengunjungi lab yang menyediakan layanan foto panoramik gigi. Lihat-lah susunan geligi Anda sampai akar-akarnya, pada foto rontgen yang dihasilkan.
12. Tanya: Saya ingin menggunakan kawat gigi, tapi dana terbatas. Apa yang sebaiknya saya lakukan?
Jawab: Daripada terjerumus pasang di tempat yang kelihatannya murah tetapi hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan profesi, lebih baik mendatangi kampus-kampus yang memiliki program pendidikan dokter gigi spesialis ortodonti terdekat, seperti di UI (Salemba), Unpad, UGM, Unair, USU, Unbraw, dsb. Kasus gigi Anda akan dikerjakan oleh para dokter gigi yang sedang mengambil program spesialisasi orthodonti, di bawah bimbingan dan pengawasan dokter orthodonti senior. Pilihan ini lebih bisa dipertanggungjawabkan ketimbang pasang di non-orthodontist, apalagi mengingat hasil perubahan gigi Anda merupakan syarat kelulusan mereka. Jadi tidak bakal asal-asalan.
Pemasangan orthodonti di kampus UI (Salemba) pada klinik Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Orthodonti pada tahun 2011 ini menghabiskan biaya pasang sekitar Rp 5 juta. Jangan lupa, ini adalah harga kampus. Selain dikerjakan oleh orang yang kompeten, bahan yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya.
Klinik di kampus ini merupakan wahana tempat calon spesialis orthodonti menimba ilmu dan pengalaman. Bukan klinik yang mengejar keuntungan. Antara dokter dan pasien ada hubungan saling membutuhkan dan menguntungkan. Pasien untung karena dikerjakan oleh mereka yang sedang mengambil spesialisasi orthodonti di bawah pengawasan dokter-dokter orthodontist senior. Dokter yang sedang mengambil program spesialis orthodonti ini pun membutuhkan Anda (sebagai pasien) agar mereka bisa lulus (setiap calon spesialis orthodonti harus berhasil menyelesaikan perawatan sekurangnya 20 pasien sampai selesai).
Sekarang silahkan renungkan, yang harga kampus dan tidak mengejar keuntungan saja harganya RP 5 juta. Kualitas seperti apa yang diharapkan dari sebuah behel berharga di bawah itu (misal ada yang menawarkan Rp 3juta; bayangkan, modalnya berapa? nilai tersebut pastilah sudah dengan ambil untungnya bukan? di luar kampus, siapa dokter atau ahli gigi yang mau memasang tanpa mengambil untung?).
Sebagai informasi, kawat gigi yang digunakan di klinik PPDGS Orthodonti UI hanya produk yang terbaik (3M atau Ormco; keduanya made in USA). Dokter yang mengerjakan dan juga dosen yang mengawasi/membimbing sama sekali tidak mendapatkan bayaran atas jasa yang diberikan selama pasien dirawat. Tidak ada biaya operasional klinik yang ditagihkan ke pasien (pada klinik di luar kampus tentu secara tidak langsung pasien harus membayar lebih karena klinik butuh biaya operasional, seperti sewa gedung, listrik, air, gaji perawat, dsb). Tidak ada kalkulasi yang mesti diperhitungkan untuk mengembalikan modal dokter untuk membeli kursi dental unit, alat-alat praktek (tang, dsb). Semua peralatan (seperti tang, dll) adalah milik pribadi dokter yang sedang mengambil spesialis orthodonti. Lebih dari itu, klinik juga mendapatkan subsidi dari kampus (selain subsidi dari calon dokter spesialis orthodonti itu sendiri, yang telah membayar puluhan juta rupiah setiap semester-nya).
Sekali lagi, silahkan bayangkan, kualitas seperti apa yang Anda peroleh kalau harga pasang bisa sampai di bawah itu, padahal di tempat (praktek) yang tentunya mencari keuntungan.
13. Tanya: Saya ingin pakai kawat gigi, tetapi saya tidak ingin ada gigi yang dicabut. Apakah ini memungkinkan?
Jawab: Yang menentukan apakah harus ada gigi yang dicabut atau tidak adalah dokter. Bukan pasien. Jika Anda dirawat oleh dokter gigi spesialis orthodonti, tidak perlu ada kekhawatiran posisi gigi Anda menjadi jelek, tidak simetris, jarang-jarang, dan sebagainya. Sebaliknya, jika Anda tidak dirawat oleh dokter gigi spesialis orthodonti, Anda boleh memiliki kekhawatiran seperti itu.
14. Tanya: Saya pernah menggunakan kawat gigi, tapi sekarang gigi saya berantakan lagi. Kenapa bisa begitu?
Jawab: Setelah proses perawatan orthodonti, pasien harus menggunakan retainer (alat penahan) agar posisi gigi tidak kembali bergeser. Biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk menggunakan retainer tersebut selama beberapa bulan. Ketidakkonsistenan pasien dalam menggunakan retainer seringkali menjadi penyebab gigi bergeser kembali.
15. Tanya: Apa beda behel metal, porselen dan damon?
Jawab: Behel porselen menggunakan bahan yang transparan, biasanya digunakan pada mereka yang tidak ingin terlalu terlihat sedang menggunakan kawat gigi (tujuan estetika). Untuk mereka yang memakai kawat gigi karena ingin gaya (fashion), penggunaan behel metal mestinya lebih cocok. Behel metal ini pada implementasinya menggunakan bantuan karet (untuk mengikatkan bracket ke kawat gigi). Beragam jenis warna dan model karet merupakan salah satu daya tarik tersendiri…
Namun demikian, karena sifat bawaannya, behel berbahan porselen tidak akan sebaik behel berbahan metal ketika bertemu kawat gigi. Secara teknis, bracket metal bertemu kawat (yang juga metal) akan lebih efektif bekerja dibanding bracket porselen yang bertemu kawat metal. Akibatnya, proses perawatan yang menggunakan behel porselen menjadi lebih lama dibanding penggunaan behel metal.
Behel damon juga menggunakan metal pada bracket. Bedanya, behel damon tidak membutuhkan karet untuk ‘menyambung’ bracket yang menempel di gigi dengan kawat yang melengkung mengikuti kurva gigi. Selain itu, behel damon menggunakan kawat berkualitas tinggi yang memiliki kelenturan yang jauh lebih baik dibanding behel metal biasa. Akibatnya, proses perawatan orthodonti menggunakan behel damon bisa lebih cepat dibanding behel-behel lainnya. Waktu kontrol (kunjungan ke dokter gigi) pada pasien yang menggunakan behel damon juga lebih jarang. Jika pasien yang menggunakan behel metal harus kontrol sekitar 3 minggu sekali, pengguna behel damon cukup berkunjung sekitar 6 minggu sekali. Waktu kunjungan pengguna behel metal biasa sebenarnya lebih karena harus dilakukan penggantian karet. Setelah 3 minggu karet yang menempel di bracket mengalami degradasi dan menimbulkan bau. Jika ada karet lain yang digunakan (misal untuk menarik gigi ke belakang), hal yang sama juga berlaku… Setelah 3 minggu kemampuan karet tersebut untuk menarik sudah tidak ada. Jadi, harus diganti. Kalau malas, ya konsekuensinya jelas semakin lama pula waktu perawatan (selain resiko bau mulut… haha).
Secara tidak langsung penjelasan di atas juga memberikan gambaran bahwa mahal-murahnya harga behel terkait pula pada kualitas kawat yang digunakan. Harga yang lebih mahal tentu terkait dengan kualitas dan kemampuan elastisitas yang baik. Sedangkan kawat yang murah tidak lebih sekedar kawat biasa.
16. Tanya: Apakah bisa seorang pengguna behel alergi terhadap bahan metal yang digunakan?
Jawab: Sepanjang pengalaman praktek istri saya sebagai orthodontist, belum pernah menemukan kasus ada pasien yang alergi karena kawat gigi. Secara teori, bahan stainless steel yang digunakan tidak akan membuat alergi pada mulut pasien. Entah kalau kawat yang digunakan tidak jelas kualitasnya.
17. Tanya: Saya tidak ingin ada gigi yang dicabut ketika hendak memakai kawat gigi. Saya pernah dengar bahwa alternatif lain adalah dengan melakukan kikir pada gigi. Apakah itu memungkinkan?
Jawab: Pada kasus-kasus tertentu sah-sah saja dilakukan pengikiran gigi untuk mendapatkan ruang. Namun demikian harus diperhatikan beberapa hal. Yang pertama, pengikiran gigi tentu berakibat mempertipis gigi Anda. Semakin tipis gigi mengakibatkan semakin sensitif terhadap rasa (terutama dingin). Akibatnya tentu semakin mudah Anda merasakan ngilu di gigi.
Yang kedua, perlu diketahui pula bahwa maksimal pengikiran pada sebuah sisi gigi tidak lebih dari 0,25mm. Artinya pada sebuah gigi boleh dikikir sebanyak-banyaknya 2 x 0,25mm. Anda hanya mendapatkan space sebesar 0,5mm dari sebuah gigi yang dikikir pada sisi yang bersinggungan dengan gigi lain. Silahkan dihitung, ada berapa banyak gigi yang mau dikikir dan berapa ruang maksimum yang bisa diperoleh. Lebih baik dilakukan pencabutan saja… Selanjutnya percayakan pada Orthodontist untuk membuat susunan gigi Anda menjadi rapih.
http://www.zikri.com/2011/01/07/tanya-jawab-sebelum-salah-langkah-ketika-pasang-behel-gigi/
Beberapa pertanyaan-pertanyaan di sini juga merupakan lanjutan dari pertanyaan yang kerap muncul setelah saya menulis posting sebelumnya itu, baik yang diajukan langsung di bagian komentar tulisan tersebut atau yang ditanyakan langsung ke [klinik] istri saya (drg. Vera Susanti Z, Sp.Ort).
Posting ini mungkin sekali akan saya update dengan pertanyaan-pertanyaan (beserta jawabannya) yang lain, yang mungkin pada saat awal saya tulis terlewatkan (silahkan melihat nomor-nomor pertanyaan yang terakhir ketika kembali berkunjung ke mari). Jika Anda belum membaca tulisan saya yang sebelumnya, ada baiknya Anda juga membaca tulisan tersebut beserta pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang ada di bagian komentar. Klik di sini untuk membaca.
Berikut adalah daftar pertanyaan yang seringkali diajukan dan jawabannya:
1. Tanya: Saya sudah terlanjur pasang dengan bukan dokter gigi spesialis orthodonti, dan baru menyadari masalah pada perawatan gigi saya. Apakah saya bisa melanjutkan kontrol di tempat Anda (Sp.Ort)?
Jawab: Perawatan gagal yang dilakukan di tempat lain tidak bisa dilanjutkan di dokter spesialis orthodonti. Dokter Sp.Ort akan membongkar dan mengenai tarif pasang baru terhadap pasien seperti ini. Ini karena hampir bisa dipastikan perawatan yang dilakukan oleh non Sp.Ort tidak didasari oleh ilmu yang memadai.
Secara teknis seharusnya pada pasien gagal seperti ini dikenai biaya yang lebih mahal. Karena proses memperbaiki pekerjaan yang salah jauh lebih berat ketimbang memperbaiki gigi orang yang belum pernah melakukan perawatan orthodonti sama sekali. Jadi, jangan berharap malah lebih murah karena pernah pasang kawat gigi sebelumnya. Niat awal yang tadinya ingin di tempat yang lebih murah malah membuat Anda justru harus mengeluarkan duit lebih banyak, atau menanggung akibat salah perawatan seumur hidup.
2. Tanya: Saya sudah punya kawatnya, apakah saya bisa minta pasang dan kontrol di tempat Anda (Sp.Ort)?
Jawab: Tidak bisa. Pada saat ini ada banyak sekali orang yang menawarkan behel murah. Behel-behel seperti ini sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya. Tidak akan ada seorang pun dokter gigi spesialis orthodonti yang akan membantu memasangkan kawat gigi yang tidak jelas seperti itu.
Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa ukuran kawat gigi. Masing-masing ukuran memiliki kelenturan yang berbeda. Pada proses perawatan orthodonti yang benar, sangat mungkin dokter akan beberapa kali mengganti ukuran kawat gigi pada pasien, disesuaikan dengan proses yang sedang ingin dilakukan oleh si dokter. Artinya, tidak mungkin Anda seenaknya membeli kawat gigi yang tidak jelas ukuran dan fungsinya.
Kawat gigi yang dijual bebas (ada banyak di forum-forum Facebook, Kaskus, dsb) dengan harga bahkan di bawah Rp 1 juta, bahkan beberapa di antaranya diperoleh para penjual tersebut dengan harga modal tidak lebih dari Rp 100.000, yang diperoleh dari China (kata kunci: China. Apa pun bisa mereka bikin tiruannya). Dengan populernya penggunaan behel di kalangan remaja, bisa dibayangkan betapa besarnya peluang bisnis dan keuntungan yang ada di depan mata para penjual tak bertanggungjawab tersebut.
3. Tanya: Berapa usia maksimal untuk bisa pakai kawat gigi?
Jawab: Tidak ada batasan usia maksimal. Selama gigi masih komplit dan sehat, sah-sah saja untuk menggunakan kawat gigi.
4. Tanya: Berapa usia minimal untuk bisa pakai kawat gigi?
Jawab: Tidak ada batasan usia minimal juga. Hanya sebaiknya sejak awal dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan bentuk pada rahang (misal rahang bawah lebih maju ketimbang rahang atas), maka perawatan harus dilakukan sedini mungkin. Sedangkan jika masalahnya hanya karena gigi menumpuk/berjejal, perawatan bisa dilakukan setelah semua gigi tetap tumbuh.
5. Tanya: Mengapa biaya pasang behel di dokter gigi spesialis orthodonti lebih mahal ketimbang di tempat lain?
Jawab: Orthodontist tidak akan menggunakan kawat gigi berkualitas rendah, apalagi murahan. Pemilihan kawat gigi terkait dengan hasil akhir perawatan. Selain itu, Orthodontist berbekal ilmu yang diperoleh dari (setidaknya) 3 tahun belajar khusus masalah-masalah terkait ilmu orthodonti. Bandingkan dengan dokter gigi biasa yang hanya ‘sempat’ mempelajari penggunaan alat orthodonti lepasan sekilas di salah satu matakuliah. Apalagi jika dibandingkan dengan ahli gigi di pinggir jalan. Jadi wajar saja, selain karena bahan yang digunakan tidak asal-asalan dan tidak murahan, sebab lain tentu sebagai ‘apresiasi’ atas ilmu.
Ongkos yang terlihat lebih mahal sebanding dengan hasil perawatan yang bisa dijamin secara keilmuan, ketimbang di tempat yang terlihat lebih murah, namun pada akhirnya sebagian besar berujung dengan kegagalan perawatan. Perlu diketahui bahwa hasil akhir yang benar tidak sekedar terlihat rapih, tapi juga mesti bisa menggigit dengan baik, simetris, dsb (baca posting terdahulu). Ongkos murah tetapi perawatan lama dan tak kunjung selesai, atau berakhir tidak sesuai harapan dan fungsi yang benar, untuk apa?
Ketika Anda menjadi salah satu korban kegagalan sebuah perawatan orthodonti dan terpaksa harus mengunjungi dokter gigi spesialis orthodonti, itu artinya Anda harus kembali keluar biaya (dan melupakan uang yang sudah terbuang pada perawatan sebelumnya) dan tentu membuang waktu dan tenaga.
Berdasarkan surat edaran Ikorti (Ikatan Orthodontist Indonesia) beberapa waktu lalu, pasien korban perawatan gagal yang dilakukan oleh non-orthodontist bisa membuat laporan dan berita acara untuk menggugat dokter gigi yang melakukan perawatan orthodonti tersebut. Berdasarkan laporan tersebut Ikorti akan menindaklanjuti dan melaporkan pada PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) setempat. Hal ini terkait dengan ijin praktek yang diberikan (pada prinsipnya selain Sp.Ort tidak mempunyai ijin melakukan tindak perawatan orthodonti, sehingga praktek pemasangan kawat gigi yang dilakukan oleh selain Sp.Ort merupakan pelanggaran profesi).
6. Tanya: Amankah memasang kawat gigi di tukang gigi di pinggir jalan?
Jawab: Pemasangan kawat gigi pada dokter gigi yang bukan spesialis orthodonti saja secara keilmuan dan profesi tidak dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi pemasangan pada orang yang tidak pernah mendapatkan pendidikan kedokteran gigi.
Ahli gigi di pinggir jalan (yang dikenal juga dengan istilah tehniker) adalah orang yang belajar dan bekerja pada model gigi. Mereka tidak pernah mempelajari langsung pada gigi yang terdapat di tengkorak manusia. Jadi mereka tidak pernah tahu dan belajar mengenai aspek medis terkait dengan alat-alat yang mereka gunakan. Saat ini Pemerintah ingin menghilangkan praktek-praktek tukang gigi pinggir jalan dengan cara tidak mengeluarkan ijin baru, sehingga secara alami lambat laun akan habis dengan sendirinya.
Perlu diketahui bahwa kalau pun tukang gigi memiliki ijin dari Dinas Kesehatan, ijin yang mereka miliki hanya untuk membuat gigi tiruan dari akrilik dan memasang gigi tiruan lepasan dengan syarat tidak menutupi sisa akar gigi. Tukang gigi dilarang melakukan penambalan gigi dengan bahan apa pun, membuat atau memasang gigi palsu cekat. Tukang gigi juga tidak memiliki wewenang melakukan pencabutan gigi dan juga tindak medik apa pun.
7. Tanya: Bisa ngga, kalau periksa dan sebagainya di dokter, lalu pasangnya di ahli gigi?
Jawab: Lihat jawaban di atas. Sami mawon.
8. Tanya: Ahli gigi yang saya kenal adalah ahli gigi spesialis orthodonti. Dia sudah memegang beberapa sertifikat. Amankah saya memasang kawat gigi di sana?
Jawab: sama saja dengan jawaban di atas. Tidak ada istilah ahli gigi spesialis orthodonti atau spesialis behel.
9. Tanya: Berapa lama waktu perawatan orthodonti?
Jawab: Lamanya perawatan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya: tingkat kesulitan/masalah gigi pasien, kerajinan pasien untuk datang kontrol secara rutin, jenis kawat yang digunakan, pengetahuan dan pengalaman dokter yang melakukan perawatan, dsb. Jadi pada setiap orang/kasus tidak bisa dipukul rata lamanya waktu perawatan.
10. Tanya: Apakah boleh kalau saya hanya mau pasang kawat gigi untuk gigi atas saja?
Jawab: Perawatan ortodonti yang benar dimaksudkan agar fungsi kunyah antara gigi atas dan gigi bawah optimal, di mana gigi atas dan gigi bawah bisa menggigit dengan pas. Hanya melakukan perawatan pada gigi atas saja tentu tidak memberikan hasil apa-apa selain kepuasan semu.
11. Tanya: Bagaimana mengetahui bahwa hasil perawatan orthodonti saya sudah benar?
Jawab: Cara termudah adalah dengan merasakan katupan antara gigi atas dan gigi bawah Anda. Lihatlah di cermin, apakah ada bagian yang terlihat sebagai celah (tidak menggigit sempurna). Lihat juga, apakah gigi depan bagian atas bertemu dengan gigi depan bagian bawah tanpa jarak yang signifikan. Perhatikan juga garis tengah gigi Anda, apakah garis tengah gigi atas segaris dengan hidung? Jika tidak, artinya gigi Anda tidak simetris karena salah perawatan.
Pemeriksaan lain bisa dilakukan dengan mengunjungi lab yang menyediakan layanan foto panoramik gigi. Lihat-lah susunan geligi Anda sampai akar-akarnya, pada foto rontgen yang dihasilkan.
12. Tanya: Saya ingin menggunakan kawat gigi, tapi dana terbatas. Apa yang sebaiknya saya lakukan?
Jawab: Daripada terjerumus pasang di tempat yang kelihatannya murah tetapi hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan profesi, lebih baik mendatangi kampus-kampus yang memiliki program pendidikan dokter gigi spesialis ortodonti terdekat, seperti di UI (Salemba), Unpad, UGM, Unair, USU, Unbraw, dsb. Kasus gigi Anda akan dikerjakan oleh para dokter gigi yang sedang mengambil program spesialisasi orthodonti, di bawah bimbingan dan pengawasan dokter orthodonti senior. Pilihan ini lebih bisa dipertanggungjawabkan ketimbang pasang di non-orthodontist, apalagi mengingat hasil perubahan gigi Anda merupakan syarat kelulusan mereka. Jadi tidak bakal asal-asalan.
Klinik di kampus ini merupakan wahana tempat calon spesialis orthodonti menimba ilmu dan pengalaman. Bukan klinik yang mengejar keuntungan. Antara dokter dan pasien ada hubungan saling membutuhkan dan menguntungkan. Pasien untung karena dikerjakan oleh mereka yang sedang mengambil spesialisasi orthodonti di bawah pengawasan dokter-dokter orthodontist senior. Dokter yang sedang mengambil program spesialis orthodonti ini pun membutuhkan Anda (sebagai pasien) agar mereka bisa lulus (setiap calon spesialis orthodonti harus berhasil menyelesaikan perawatan sekurangnya 20 pasien sampai selesai).
Sekarang silahkan renungkan, yang harga kampus dan tidak mengejar keuntungan saja harganya RP 5 juta. Kualitas seperti apa yang diharapkan dari sebuah behel berharga di bawah itu (misal ada yang menawarkan Rp 3juta; bayangkan, modalnya berapa? nilai tersebut pastilah sudah dengan ambil untungnya bukan? di luar kampus, siapa dokter atau ahli gigi yang mau memasang tanpa mengambil untung?).
Sebagai informasi, kawat gigi yang digunakan di klinik PPDGS Orthodonti UI hanya produk yang terbaik (3M atau Ormco; keduanya made in USA). Dokter yang mengerjakan dan juga dosen yang mengawasi/membimbing sama sekali tidak mendapatkan bayaran atas jasa yang diberikan selama pasien dirawat. Tidak ada biaya operasional klinik yang ditagihkan ke pasien (pada klinik di luar kampus tentu secara tidak langsung pasien harus membayar lebih karena klinik butuh biaya operasional, seperti sewa gedung, listrik, air, gaji perawat, dsb). Tidak ada kalkulasi yang mesti diperhitungkan untuk mengembalikan modal dokter untuk membeli kursi dental unit, alat-alat praktek (tang, dsb). Semua peralatan (seperti tang, dll) adalah milik pribadi dokter yang sedang mengambil spesialis orthodonti. Lebih dari itu, klinik juga mendapatkan subsidi dari kampus (selain subsidi dari calon dokter spesialis orthodonti itu sendiri, yang telah membayar puluhan juta rupiah setiap semester-nya).
Sekali lagi, silahkan bayangkan, kualitas seperti apa yang Anda peroleh kalau harga pasang bisa sampai di bawah itu, padahal di tempat (praktek) yang tentunya mencari keuntungan.
13. Tanya: Saya ingin pakai kawat gigi, tetapi saya tidak ingin ada gigi yang dicabut. Apakah ini memungkinkan?
Jawab: Yang menentukan apakah harus ada gigi yang dicabut atau tidak adalah dokter. Bukan pasien. Jika Anda dirawat oleh dokter gigi spesialis orthodonti, tidak perlu ada kekhawatiran posisi gigi Anda menjadi jelek, tidak simetris, jarang-jarang, dan sebagainya. Sebaliknya, jika Anda tidak dirawat oleh dokter gigi spesialis orthodonti, Anda boleh memiliki kekhawatiran seperti itu.
14. Tanya: Saya pernah menggunakan kawat gigi, tapi sekarang gigi saya berantakan lagi. Kenapa bisa begitu?
Jawab: Setelah proses perawatan orthodonti, pasien harus menggunakan retainer (alat penahan) agar posisi gigi tidak kembali bergeser. Biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk menggunakan retainer tersebut selama beberapa bulan. Ketidakkonsistenan pasien dalam menggunakan retainer seringkali menjadi penyebab gigi bergeser kembali.
15. Tanya: Apa beda behel metal, porselen dan damon?
Jawab: Behel porselen menggunakan bahan yang transparan, biasanya digunakan pada mereka yang tidak ingin terlalu terlihat sedang menggunakan kawat gigi (tujuan estetika). Untuk mereka yang memakai kawat gigi karena ingin gaya (fashion), penggunaan behel metal mestinya lebih cocok. Behel metal ini pada implementasinya menggunakan bantuan karet (untuk mengikatkan bracket ke kawat gigi). Beragam jenis warna dan model karet merupakan salah satu daya tarik tersendiri…
Namun demikian, karena sifat bawaannya, behel berbahan porselen tidak akan sebaik behel berbahan metal ketika bertemu kawat gigi. Secara teknis, bracket metal bertemu kawat (yang juga metal) akan lebih efektif bekerja dibanding bracket porselen yang bertemu kawat metal. Akibatnya, proses perawatan yang menggunakan behel porselen menjadi lebih lama dibanding penggunaan behel metal.
Behel damon juga menggunakan metal pada bracket. Bedanya, behel damon tidak membutuhkan karet untuk ‘menyambung’ bracket yang menempel di gigi dengan kawat yang melengkung mengikuti kurva gigi. Selain itu, behel damon menggunakan kawat berkualitas tinggi yang memiliki kelenturan yang jauh lebih baik dibanding behel metal biasa. Akibatnya, proses perawatan orthodonti menggunakan behel damon bisa lebih cepat dibanding behel-behel lainnya. Waktu kontrol (kunjungan ke dokter gigi) pada pasien yang menggunakan behel damon juga lebih jarang. Jika pasien yang menggunakan behel metal harus kontrol sekitar 3 minggu sekali, pengguna behel damon cukup berkunjung sekitar 6 minggu sekali. Waktu kunjungan pengguna behel metal biasa sebenarnya lebih karena harus dilakukan penggantian karet. Setelah 3 minggu karet yang menempel di bracket mengalami degradasi dan menimbulkan bau. Jika ada karet lain yang digunakan (misal untuk menarik gigi ke belakang), hal yang sama juga berlaku… Setelah 3 minggu kemampuan karet tersebut untuk menarik sudah tidak ada. Jadi, harus diganti. Kalau malas, ya konsekuensinya jelas semakin lama pula waktu perawatan (selain resiko bau mulut… haha).
Secara tidak langsung penjelasan di atas juga memberikan gambaran bahwa mahal-murahnya harga behel terkait pula pada kualitas kawat yang digunakan. Harga yang lebih mahal tentu terkait dengan kualitas dan kemampuan elastisitas yang baik. Sedangkan kawat yang murah tidak lebih sekedar kawat biasa.
16. Tanya: Apakah bisa seorang pengguna behel alergi terhadap bahan metal yang digunakan?
Jawab: Sepanjang pengalaman praktek istri saya sebagai orthodontist, belum pernah menemukan kasus ada pasien yang alergi karena kawat gigi. Secara teori, bahan stainless steel yang digunakan tidak akan membuat alergi pada mulut pasien. Entah kalau kawat yang digunakan tidak jelas kualitasnya.
17. Tanya: Saya tidak ingin ada gigi yang dicabut ketika hendak memakai kawat gigi. Saya pernah dengar bahwa alternatif lain adalah dengan melakukan kikir pada gigi. Apakah itu memungkinkan?
Jawab: Pada kasus-kasus tertentu sah-sah saja dilakukan pengikiran gigi untuk mendapatkan ruang. Namun demikian harus diperhatikan beberapa hal. Yang pertama, pengikiran gigi tentu berakibat mempertipis gigi Anda. Semakin tipis gigi mengakibatkan semakin sensitif terhadap rasa (terutama dingin). Akibatnya tentu semakin mudah Anda merasakan ngilu di gigi.
Yang kedua, perlu diketahui pula bahwa maksimal pengikiran pada sebuah sisi gigi tidak lebih dari 0,25mm. Artinya pada sebuah gigi boleh dikikir sebanyak-banyaknya 2 x 0,25mm. Anda hanya mendapatkan space sebesar 0,5mm dari sebuah gigi yang dikikir pada sisi yang bersinggungan dengan gigi lain. Silahkan dihitung, ada berapa banyak gigi yang mau dikikir dan berapa ruang maksimum yang bisa diperoleh. Lebih baik dilakukan pencabutan saja… Selanjutnya percayakan pada Orthodontist untuk membuat susunan gigi Anda menjadi rapih.
http://www.zikri.com/2011/01/07/tanya-jawab-sebelum-salah-langkah-ketika-pasang-behel-gigi/
TIPS MERAWAT BEHEL GIGI
Banyak yang bilang Pasang behel bisa bikin kurus, males makan, sering sariawan.
Sebenarnya penderitaanya cuma 2 minggu pertama kok krn mulut ga terbiasa dengan benda asing di gigi kita, jadi bisa timbul sariawan. Tapi bisa disiasati dengan wax ortho (berupa lilin untuk menutupi bagian yang tajam).
Saat sariawan juga harus siap obat sariawan seperti albothyl atau kenalog dipakai malam hari. Tapi saat ini sudah ada kok tekhnologi merapikan gigi terbaru yang tidak bikin sariawan, seperti pake behel biasa yaitu Invisalign.
Untuk masalah males makan itu karena pada saat gigi ditarik pasti rasanya ngilu2 kalo gigit sesuatu, terutama di awal2 kontrol. Tapi setelah beberapa hari pasti udah ga lagi, apalagi makanannya enak lupa deh kalo pake behel hihihi…
Biar Behel kita awet hindari makanan yang keras-keras seperti kacang ,wortel mentah, batu, kayu loh loh salah ya hehehe.. Kalo makan juga sebaiknya dipotong terlebih dahulu, jangan memotongnya pake gigikita soalnya behel kita bisa lepas sebelum waktunya.
Kenapa sih repot amat yah, secara behel ga bisa dipakai lagi kalo uda dicopot karena uda ada lemnya, jadi harus diganti baru. Kadang ada dokter yang baik yang ga mencharge biaya tambahan dengan copotnya behel, tapi ada juga yang mencharge biaya lumayan.. Sayang khan… (2008-06-06) Heii ada berita bagus nich, kemarin ngobrol dengan Drg ku , ternyata behel bisa dilepas dan dipasang lagi kok asal behelnya tidak rusak/ bengkok ( coba perhatiin deh, ada 4 behel yang punya sayap
kaya burung aja, punya sayap hihi ). Pernah ada pasiennya mau menikah, jadi behelnya dicopot dulu… udah selesai pestanya dipasang lagi deh.. Syukurlah jadikita ga perlu khawatir yah, kalo sewaktu-waktu behelnya perlu dilepas.. Biasanya dokter pakai alat untuk membakar lem yang ada di behel, secara behel tahan panas jadi ga rusak.. Setelah lemnya lepas dipakai lagi deh… 
Sikat Gigi Khusus & Pasta Gigi
Sikat gigi yang dipakai khusus untuk orthodontik bentuknya kecil dan bulu sikatnya halus…
Selain itu ada sikat tambahan untuk sela2 gigi, karena orang yang pake behel biasanya terbentuknya karang gigi menjadi lebih cepat.
Disarankan juga pakai dental floss jika perlu.
Untuk pasta gigi yang dipakai sebaiknya yang mengandung Baking Soda dan Perlindungan ekstra terhadap gigi berlubang . Pokoknya pilih yang komplit deh biar lebih bersih, ga cepet bolong, dan ga ada karang gigi lagi…
Kenapa harga behel mahal?
Behel yang kita pakai itu mengandung stainless steel dikombinasikan dengan nickel titanium http://en.wikipedia.org/wiki/Dental_braces .Yang jelas logam ini tahan panas, tahan dingin, tahan karat. Selain itu barang-barangnya masih diimport, bikin hrgnya jadi melambung. Macem-macemnya Time brackets dari American Orthodontics, SmartClipTM Brackets dari 3M Unitek, SPEED, atau Damon brackets.
http://www.sarahsmart.co.cc/tips-merawat-behel-gigi/
Sebenarnya penderitaanya cuma 2 minggu pertama kok krn mulut ga terbiasa dengan benda asing di gigi kita, jadi bisa timbul sariawan. Tapi bisa disiasati dengan wax ortho (berupa lilin untuk menutupi bagian yang tajam).
Saat sariawan juga harus siap obat sariawan seperti albothyl atau kenalog dipakai malam hari. Tapi saat ini sudah ada kok tekhnologi merapikan gigi terbaru yang tidak bikin sariawan, seperti pake behel biasa yaitu Invisalign.
Untuk masalah males makan itu karena pada saat gigi ditarik pasti rasanya ngilu2 kalo gigit sesuatu, terutama di awal2 kontrol. Tapi setelah beberapa hari pasti udah ga lagi, apalagi makanannya enak lupa deh kalo pake behel hihihi…
Biar Behel kita awet hindari makanan yang keras-keras seperti kacang ,wortel mentah, batu, kayu loh loh salah ya hehehe.. Kalo makan juga sebaiknya dipotong terlebih dahulu, jangan memotongnya pake gigikita soalnya behel kita bisa lepas sebelum waktunya.
Kenapa sih repot amat yah, secara behel ga bisa dipakai lagi kalo uda dicopot karena uda ada lemnya, jadi harus diganti baru. Kadang ada dokter yang baik yang ga mencharge biaya tambahan dengan copotnya behel, tapi ada juga yang mencharge biaya lumayan.. Sayang khan… (2008-06-06) Heii ada berita bagus nich, kemarin ngobrol dengan Drg ku , ternyata behel bisa dilepas dan dipasang lagi kok asal behelnya tidak rusak/ bengkok ( coba perhatiin deh, ada 4 behel yang punya sayap


Sikat Gigi Khusus & Pasta Gigi
Sikat gigi yang dipakai khusus untuk orthodontik bentuknya kecil dan bulu sikatnya halus…
Selain itu ada sikat tambahan untuk sela2 gigi, karena orang yang pake behel biasanya terbentuknya karang gigi menjadi lebih cepat.
Disarankan juga pakai dental floss jika perlu.
Untuk pasta gigi yang dipakai sebaiknya yang mengandung Baking Soda dan Perlindungan ekstra terhadap gigi berlubang . Pokoknya pilih yang komplit deh biar lebih bersih, ga cepet bolong, dan ga ada karang gigi lagi…
Kenapa harga behel mahal?
Behel yang kita pakai itu mengandung stainless steel dikombinasikan dengan nickel titanium http://en.wikipedia.org/wiki/Dental_braces .Yang jelas logam ini tahan panas, tahan dingin, tahan karat. Selain itu barang-barangnya masih diimport, bikin hrgnya jadi melambung. Macem-macemnya Time brackets dari American Orthodontics, SmartClipTM Brackets dari 3M Unitek, SPEED, atau Damon brackets.
http://www.sarahsmart.co.cc/tips-merawat-behel-gigi/
Kamis, 27 Januari 2011
Plus Minus Pakai Behel, Kawat Si Perata Gigi

Beberapa tahun lalu, kawat gigi (behel) sempat menjadi tren. Tapi, sampai sekarang justru semakin tren. Pemakai behelpun tak ada batas usianya. Mulai dari wanita hingga pria atau remaja hingga orangtua.
Artinya, mengenakan behel sudah menjadi tren di semua lapisan masayarakat. Baik usia tua, muda, bahkan dikalangan anak-anak. Selain fungsi dari kawat gigi untuk menambah cantik penampilan, justru yang paling utama gunanya untuk menjaga kualitas gigi agar terawat dan tetap sehat.
Menurut Wikipedia Indonesia Kawat gigi atau behel adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat.
Memang, kawat gigi atau bahasa kerennya disebut dental braces atau orthodontic braces adalah alat yang digunakan pada bidang kedokteran gigi untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Yang bisa diperbaiki oleh kawat gigi adalah susunan gigi yang letaknya tidak pada tempatnya, bertumpuk, ada celah di antara gigi, atau letaknya terlalu maju atau mundur.
Untuk itulah kawat gigi dipasang agar susunan gigi geligi tersebut dapat menjadi lebih rapi dan tidak menimbulkan kelainan.
Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum.
Proses dari awal sampai akhir sesuai standar membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu.
Adapun efek penggunaan kawat gigi:
- Mengalami sariawan disertai rasa ngilu
- Mengalami inflamasi (radang gusi) yang menyebabkan gusi mudah berdarah
- Nyeri/ sakit yang dirasakan adalah hal yang wajar karena adanya proses Resorpsi dan aposisi (hal ini yang menyebabkan gigi bisa berpindah). Biasanya rasa nyeri ini akan hilang setelah 3 - 7 hari.
Solusi untuk mengatasi rasa sakit itu:
- Lakukanlah pengontrolan gigi minimal 3 minggu sekali
- Menggunakan sikat gigi khusus, terutama untuk bagian celah gigi
- Penggunaan sikat gigi yang bulunya keras bisa menyebabkan pembengkakan gusi
- Rajin melakukan scalling (pembersihan karang gigi)
- Mengonsumsi makanan yang tidak terlalu keras, karena makanan keras selain akan memberikan rasa sakit, juga bisa menyebabkan kawat terlepas.
Berikut tips merawat gigi yang baik:
- Tiap 6 bulan sekali kontrol ke dokter gigi.
- Sikat gigi sehari dua kali, pagi dan malam.
- Gunakan dental flosh untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
- Pengguna kawat gigi, harus lebih rajin menggunakan obat kumur dan membersihkan gigi.
- Gosok gigi jangan terlalu keras dan yang paling penting di malam hari.
- Sikat gigi dengan cara memutar dan perlahan.
- Ganti sikat gigi secara periodik dan berbulu soft.
Karena menjaga penampilan gigi semakin diminati. Mempercantik diri atau tampil lebih gaya memang sudah menjadi kebutuhan dalam pergaulan sehari-hari. “Padahal gigiku tak tongos atau boning. Tapi aku putuskan untuk pasang behel biar nambah penampilan serta gigi makin bagus,” ujar Lili Siregar, pengusaha fashion dan aksesori ini.
Bagi Lili, demi penampilannya, ia rela merogoh kocek yang dalam untuk pemasangan gigi behelnya. Untuk mendapatkan kualitas behel yang bagus, Lili rela mengeluarkan uang hampir Rp10 juta. “Memang nggak ada yang murah kok kalau pasang gigi behel. Paling murah Rp2 jutaan. Semakin bagus behelnya semakin mahal harganya. Makanya aku bangga bisa pakai behel,” tambah Lili.
Tak hanya Lili, salah seorang remaja wanita, Siska Saskia Rahmadani juga mengenakan behel demi menambah penampilan giginya. Ia punya alasan menggunakan behel karena bagian gigi atasnya tidak rapi. “Untung ada behel, bisa merapatkan gigi atasku yang kurang rapi. Jadi, sejak pakai behel aku makin gaya,” kata Siska.
Siska sendiri, mengenakan behel yang kualitas standar seharga Rp3 juta. Meski kualitas standar, namun Siswa mengaku bangga pakai behel gigi. “Pakai behel itu bikin kita tambah gaya. Sekarang itu, tren gigi behel. Buktinya, orang dengan gigi rapi aja pakai behel, artis yang udah cantik aja pakai behel. Jadi pakai behel itu salah satu penunjang penampilan,” kata dia.
Untuk memasang kawat gigi, butuh banyak persiapan terlebih dahulu. Sebelum pemasangan, segala macam kerusakan gigi harus dibenahi terlebih dahulu. Gigi berlubang harus ditambal atau dicabut. Setelah itu, harus dibuat cetakan model gigi dari susunan gigi pasien, kemudian melakukan roentgen gigi, kepala, dan wajah pasien.
Untuk tambahan, bahkan sebaiknya wajah juga difoto karena terkadang kawat dapat mengubah bentuk wajah. Ini yang sering dilupakan oleh banyak dokter dan pasiennya. Dari segala persiapan tersebut, semuanya harus dicatat dengan lengkap dan direncanakan sebaik-baiknya, termasuk perkiraan biayanya.
Biaya pemasangan kawat tentulah tidak murah, mulai dari biaya pembelian kawat, biaya kontrol, biaya penggantian kawat, biaya pemeliharaan sesudah kawat dilepas, dan mungkin saja biaya pembelian kawat tidak permanen yang diperlukan setelah kawat permanen dilepas.
Segala macam persiapan sebelum pemasangan kawat gigi tersebut membutuhkan uang yang tidak sedikit. Rata-rata orang membutuhkan biaya sekitar sepuluh juta rupiah untuk pemasangan kawat gigi. Artinya, hanya orang yang berkantong tebal saja yang bisa mengikuti tren behel ini.
Ada beberapa keuntungan mengenakan behel, yaitu gigi rapi sehingga paras menjadi lebih enak dilihat. Gigi rapi bisa menghindari tidak terjangkaunya sela-sela gigi pada saat menyikat gigi, gigi lebih bersih dan bisa merubah rahang yang asimetris akibat kecelakaan.
Setelah behel terpasang, ada perawatan yang per bulannya harus dilakukan oleh pasien. Hal ini dilakukan guna merawat dan menjaga penampilan behel agar senantiasa bekerja aktif. Perawatannya pun tidak murah. Mulai dari Rp75 ribu (harga standar) sampai 500 ribu per satu kali kunjungan.
Faktor terpenting yang harus diketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan behel adalah cara Anda makan. Sebaiknya saat masa perawatan harus menghindari makan yang keras atau makan buah yang digigit langsung oleh gigi.
Uniknya, pemilihan warna dan bahan juga sangat beragam sesuai dengan keinginan Anda. Tetapi tentu saja harga yang dikeluarkan pun relatif lebih mahal dari biasanya. Bagaimana, tertarik ikut tren satu ini? (ila)
Jaga Penampilan dan Kesehatan
Kawat gigi (behel) adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Behel bukan sekadar aksesori atau pajangan di mulut. Kawat gigi ternyata bisa mencegah berbagai keluhan di area mulut bahkan di organ vital tubuh lainnya akibat susunan gigi yang tidak benar. Hal ini dikatakan drg Susyanto.
Kata dokter gigi satu ini, dulu mengenakan kawat gigi dianggap aneh dan kuno. Mulai dari rasa tidak nyaman hingga takut diolok-olok teman. Karena itu, kawat gigi yang juga dikenal dengan istilah bracket ini merupakan benda yang sebisa mungkin dihindari oleh orang-orang dengan susunan gigi amburadul.
Namun saat behel mulai buming di Indonesia, banyak remaja-remaja bahkan orang dewasa menggunakan behel, baik wanita ataupun laki-laki. “Banyak orang mengenakan bracket sekadar untuk penampilan. Padahal, bracket tentu saja memiliki fungsi yang lebih esensial, berkaitan dengan kesehatan gigi,” tuturnya.
Menurutnya, fungsi utama bracket adalah memperbaiki susunan gigi dengan cara menarik secara perlahan dan bertahap agar susunan gigi rapi seperti yang diinginkan. Jika susunan gigi sudah benar, orang tersebut lebih mudah mengunyah makanan dan bila diapndang matapun akan lebih indah.
Manfaat dari pemasangan behel, sambungnya, membuat gigi menjadi rapi, sehingga enak dipandang mata danakan terhindar dari masalah pencernaan akibat gigi yang kurang rapi. Membuat senyum terlihat manis dan terlihat cantik. Bisa juga untuk mengikuti trend dan gaya-gayaan serta meningkatkan rasa percaya diri.
Selama pemasangan kawat gigi aktif dan retainer, kata dia, kebersihan dan perilaku makan harus dijaga betul. “Sebaiknya, pemakai menggunakan sikat gigi khusus vertikal dan horizontal yang mampu membersihkan kotoran di sela-sela gigi dan kawat,” kata dokter yang bertugas di RSU Pirngadi Medan ini.
Walau tak ada pantangan, Susiyanto bilang sebaiknya hindari makanan yang manis, lengket, liat, dan bersoda, karena makanan macam itu lebih sulit dibersihkan.
“Makanan padat dan keras kayak apel, sebaiknya dipotong kecil-kecil. Jangan coba-coba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah dipasang,” pungkasnya. (fn/hg/hsp) www.suaramedia.com
sumber : http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/36264-plus-minus-pakai-behel-kawat-si-perata-gigi.html
Langganan:
Postingan (Atom)