Minggu, 27 Maret 2011

Dampak Negatif Sampah dan Cara Penanggulangannya

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume serta jenis sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang digunakan sehari-hari.

Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994), "Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan".

"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).

"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
1) rumah tangga;
2) kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat
hiburan;
3) fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik,
puskesmas;
4) fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
dan trotoar;
5) industri;
6) fasilitas lainnya: perkantoran, sekolah.
7) hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.

Secara umum, sampah padat dapat dibagi 2, yaitu sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.

2.2 Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.

a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
• Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
• Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
• Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
• Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
• Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

2.3 Usaha Pengendalian Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif pengolahan yang benar. Teknologi landfill yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru memberikan permasalahan lingkungan yang baru. Kerusakan tanah, air tanah, dan air permukaan sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan kesehatan masyarakat, khususnya dari segi sanitasi lingkungan.
Gambaran yang paling mendasar dari penerapan teknologi lahan urug saniter (sanitary landfill) adalah kebutuhan lahan dalam jumlah yang cukup luas untuk tiap satuan volume sampah yang akan diolah. Teknologi ini memang direncanakan untuk suatu kota yang memiliki lahan dalam jumlah yang luas dan murah. Pada kenyataannya, lahan di berbagai kota besar di Indonesia dapat dikatakan sangat terbatas dan dengan harga yang tinggi pula. Dalam hal ini, penerapan lahan urug saniter sangatlah tidak sesuai.

Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan. Konsep utama dalam pemusnahan sampah selaku buangan padat adalah reduksi volume secara maksimum. Salah satu teknologi yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah teknologi pembakaran yang terkontrol atau insinerasi, dengan menggunakan insinerator. Teknologi insinerasi membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan disertai dengan reduksi volume residu yang tersisa ( fly ash dan bottom ash ) dibandingkan dengan volume sampah semula.

Ternyata pelaksanaan teknologi ini justru lebih banyak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan berupa pencemaran udara. Produk pembakaran yang terbentuk berupa gas buang COx, NOx, SOx, partikulat, dioksin, furan, dan logam berat yang dilepaskan ke atmosfer harus dipertimbangkan. Selain itu proses insinerator menghasilakan Dioxin yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, misalnya kanker, sistem kekebalan, reproduksi, dan masalah pertumbuhan.
Global Anti-Incenatot Alliance (GAIA) juga menyebutkan bahwa insinerator juga merupakan sumber utama pencemaran Merkuri. Merkuri merupakan racun saraf yang sangat kuat, yang mengganggu sistem motorik, sistem panca indera dan kerja sistem kesadaran.

Belajar dari kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka paradigma penanganan sampah sebagai suatu produk yang tidak lagi bermanfaat dan cenderung untuk dibuang begitu saja harus diubah. Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis.

Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian, misalnya, dengan menerapkan Prinsip 4R, yaitu:
1. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Re-use (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut.
4. Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

Selain itu, untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan ( sustainable development ), saat ini mulai dikembangkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang harganya kian melambung. Penggunaan kompos telah terbukti mampu mempertahankan kualitas unsur hara tanah, meningkatkan waktu retensi air dalam tanah, serta mampu memelihara mikroorganisme alami tanah yang ikut berperan dalam proses adsorpsi humus oleh tanaman.

Penggunaan kompos sebagai produk pengolahan sampah organik juga harus diikuti dengan kebijakan dan strategi yang mendukung. Pemberian insentif bagi para petani yang hendak mengaplikasikan pertanian organik dengan menggunakan pupuk kompos, akan mendorong petani lainnya untuk menjalankan sistem pertanian organik. Kelangkaan dan makin membubungnya harga pupuk kimia saat ini, seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan sistem pertanian organik.

2.4 Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah
Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat disimpulkan bahwa penanganan masalah sampah tidak dapat semata-mata ditangani oleh Pemerintah Daerah (Pemerintah Kabupaten/Kota). Pada tingkat perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini memerlukan pergeseran pendekatan ke pendekatan sumber dan perubahan paradigma yang pada gilirannya memerlukan adanya campur tangan dari Pemerintah.

Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan, pemilahan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan. Berangkat dari pengertian pengelolaan sampah dapat disimpulkan adanya dua aspek, yaitu penetapan kebijakan (beleid, policy) pengelolaan sampah, dan pelaksanaan pengelolaan sampah.

Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh Pemerintah Pusat karena mempunyai cakupan nasional. Kebijakan pengelolaan sampah ini meliputi :
1) Penetapan instrumen kebijakan:
a) instrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan (beleidregels), undang-
undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan
b) instrumen ekonomik: penetapan instrumen ekonomi untuk mengurangi
beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan disinsentif) dan
pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan sampah, serta
melakukan uji dampak lingkungan
2) Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (re-
use), dan mendaur-ulang (recycling) sampah, dan mengganti (replace);
3) Pengembangan produk dan kemasan ramah lingkungan;
4) Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penanganan sampah:
• Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan
akhir sampah;
• penetapan lokasi pengolahan akhir sampah;
• luas minimal lahan untuk lokasi pengolahan akhir sampah;
• penetapan lahan penyangga.

Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Selamet Daroyni melihat, kasus Bantar Gebang dan Leuwigajah menunjukkan belum seriusnya pemerintah menangani masalah sampah. Ketidakseriusan itu tergambar antara lain dari tidak adanya urgensi pemerintah dalam mendorong keberadaan Undang-Undang (UU) Persampahan sebagai payung hukum dalam pengelolaan sampah secara nasional. Landasan hukum pengelolaan sampah yang ada sekarang ini baru peraturan daerah (perda), yang notabene hanya berurusan dengan retribusi kalau ada yang membuang sampah sembarangan. Ide UU Persampahan itu sudah kita usulkan sejak 1995 dan kita kampanyekan lebih kencang lagi tahun 2000. Tetapi, sampai hari ini tak jelas nasibnya.
Pelaksanaan Perda pun kerap terjadi pelanggaran, penyebabnya adalah karena pemerintah kurang tegas dalam menindak masyarakat yang melanggar, terutama pihak pengusaha yang menimbulkan sampah yang membahayakan lingkungan. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidupnya sangat rendah, ini berkaitan dengan pemahaman tentang agama serta tingkat kesejahteraa masyarakat. Pada negara maju, kepedulian atas kebersihan lingkungan sangat tinggi.

Keberadaan Undang-Undang persampahan dirasa sangat perlukan. Undang-Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing-masing pihak. UU juga akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah. Menurut dia, tidak mungkin konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan.

Demikian pula pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mengubah budaya masyarakat soal sampah bukan hal gampang. Tanpa ada transformasi pengetahuan, pemahaman, kampanye yang kencang. Ini tak bisa dilakukan oleh pejabat setingkat Kepala Dinas seperti terjadi sekarang. Itu harus melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan, departemen agama, dan mungkin Depkominfo.
Di beberapa negara, seperti Filipina, Kanada, Amerika Serikat, dan Singapura yang mengalami persoalan serupa dengan Indonesia, sedikitnya 14 departemen dilibatkan di bawah koordinasi langsung presiden atau perdana menteri.
Sebagai contoh kegagalan proyek incinerator (pembakaran sampah) yang dibangun DKI, yang ternyata tidak efisien, malahan mengakibatkan pencemaran dan akhirnya ditelantarkan begitu saja karena tak sesuai dengan karakteristik sampah Jakarta.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk penanganan sampah dari produk tersebut.
Dana yang terhimpun harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah sampah kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay Principle. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan.

Tetapi dalam pelaksanaannya banyak terdapat benturan, di satu sisi, pemerintah memiliki keterbatasan pembiayaan dalam sistem penanganan sampah. Namun di sisi lain, masyarakat akan membayar biaya sosial yang tinggi akibat rendahnya kinerja sistem penanganan sampah. Sebagai contoh, akibat tidak tertanganinya sampah selama beberapa hari di Kota Bandung, tentu dapat dihitung berapa besar biaya pengelolaan lingkungan yang harus dikeluarkan akibat pencemaran udara ( akibat bau ) dan air lindi, berapa besar biaya pengobatan masyarakat karena penyakit bawaan sampah ( municipal solid waste borne disease ), hingga menurunnya tingkat produktifitas masyarakat akibat gangguan bau sampah.

Pemerintah berkewajiban untuk memberikan subsidi investasi dalam hal IPS dan juga sebagian subsidi biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan IPS. Sebagian investasi infrastruktur dibiayai oleh pemerintah, sementara biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan diserahkan pada masyarakat. Bagi suatu kebutuhan sarana dasar, seperti air minum, biaya investasi disediakan oleh pemerintah, namun biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan dibebankan pada masyarakat selaku konsumen. Hal ini dikarenakan peran air minum sebagai kebutuhan dasar masyarakat ( basic needs ).

http://tutorial-nashori.blogspot.com 

Rabu, 23 Februari 2011

Behel/Kawat Gigi, Kesehatan atau Perhiasan?

Behel atau lazim disebut kawat gigi telah dikenal sejak lama sebagai alat terapi gigi, yaitu merapikan gigi. Seiring dengan perkembangan jaman, kawat gigi pun terus berevolusi, memperbaiki kekurangannya dan menyempurnakan sistemnya, sehingga terapi perbaikan struktur gigi menjadi lebih cepat dan efektif.
Saat ini dikenal 2 jenis kawat gigi, yaitu berupa kawat cekat (kawat permanen) atau kawat retainer (kawat lepasan), dan keduanya memiliki predikat sama, yaitu barang mahal! Mungkin karena bahan yang digunakan memang pilihan, dan jarang, sehingga hasilnya sampai ke tangan pasien mahal. Kawat cekat berupa manik-manik yang ditempel semi-permanen pada tiap gigi sebagai kerangka kawat yang akan dipasangkan. Dan sekarang, kawat cekat ini yang sedang populer digunakan para dokter gigi untuk terapi pasien yang ingin merapikan giginya karena berbagai macam dan jenis yang ditawarkan dari kawat cekat ini, juga harganya yang bervariatif mulai dari 3juta sampai 20jutaan!
Memang tiap sistem kawat cekat memiliki keunggulan masing-masing menurut rancangannya, juga bentuk yang kini mulai diarahkan dengan estetika mulut, ada yang berbahan porselin, platina, dan lain sebagainya, serta jenis kawat penarik yang digunakan, membuat variasi harga yang berbeda-beda untuk tiap produk.
Namun variatifnya produk behel ini sekarang mulai bergeser dari sebuah alat terapi menjadi trend asesoris layaknya mode. Sampai kadang fungsi utamanya sendiri yang merupakan alat terapi untuk merapikan struktur gigi yang kurang bagus terlupakan, menjadi sebuah perhiasan gigi yang menempel. Tampaknya para produsen behel atau kawat gigi juga jeli membaca pasar, mereka mulai melepaskan produk-produk behel yang bervariatif dan beraneka ragam, dari kawat porselin transparan yang unik,hingga platina berkaret warna-warni, dan ini menjadi suatu ukuran trend tersendiri pada pemakainya.
Nampaknya kawat gigi kini mulai menjadi salah satu bentuk tren terutama dikalangan orang muda. Dahulu, orang yang memakai kawat terkesan memalukan, namun sekarang, remaja malah bangga memakainya.

http://anchatopia.blogspot.com/2008/06/behelkawat-gigi-kesehatan-atau.html

Kesehatan Kawat gigi / bracket

Kawat gigi atau bracket, diantara kita pastinya ada yang sedang menggunakan alat bantu gigi ini, mengapa saya katakan alat bantu gigi?
alasan pertama karena letaknya dengan gigi dan selalu menjaga gigi kita.
alasan kedua karena dipakai untuk hiasan dan biar pede :)
alasan ketiga karena dipakai oleh orang yang mempunyai kelainan di rahang dan bertujuan memperbaiki bentuk wajahnya. mmm kira2 alasan tersebut cukup bagi saya untuk membuat tilisan singkat ini :)

kawat gigi pada era lampau merupakan hal yang aneh dan terkesan merepotkan, namun sekarang remaja maupun artis menggunkana kawat gigi selain untuk memperbaiki bentuk rahang maupun giginya, tidak sedikit yang menggunakan kawat gigi ini sebagai hiasan di wajah untuk mendukung penampilan. namun kapankah seseorang memerlukan perawatan menggunakan kawat gigi ?
Kawat gigi adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum.
Sebaiknya, pemasangan (kawat gigi) dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodontist. Jika susunannya normal, geligi berbaris rapi atau antara gigi atas dan bawah bisa tepat mengatup. kalau sudah simetris – garis tengah dua gigi depan atas sejajar dengan garis tengah dua gigi depan bawah, sedangkan letaknya persis di bagian tengah wajah. Namun, tak semua orang bagus susunan giginya. Prevalensi (angka kejadian) kelainan susunan geligi dan pengatupan rahang di Indonesia konon mencapai 80%. Kelainan ini menjadi masalah terbesar ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Jika gigi-geligi terlalu berjejal, maju-mundur, gingsul, atau sebaliknya terlalu jarang, kawat gigi diperlukan untuk meluruskan. Juga pada kondisi rahang bawah normal, rahang atas maju (tonggos), atau sebaliknya, rahang bawah terlalu maju, rahang atas normal (cakil). Jika tak cepat ditangani, kelainan-kelainan itu akan membuat acara sikat gigi tak maksimal. Akibatnya, gigi jadi gampang berlubang, tumbuh banyak karang gigi, gusi mudah berdarah, dan memun-culkan bau mulut tak Sedap. Pada tahap lebih parah, bahkan dapat menimbulkan gangguan sakit kepala dan otot leher.
bebrapa orang yang saya temui kadang menanyakan kapan sebaiknya kita menggunakan kawat gigi? lalu apakah kawat gigi itu mutlak penting bagi kita?
pemasangan kawat gigi pada akhir masa gigi campur atau ketika anak memasuki masa pubertas (12 tahun). Walaupun sudah kelihatan berjejalan, sebaiknya biarkan gigi tetap tumbuh dulu sampai sekitar usia 12 tahun, agar perkembangan rahangnya maksimal. Untuk memastikan gigi pasien dipagari dengan benar, orthodontist akan mengamati dan mengambil data pasien selengkap mungkin, meliputi pemeriksaan klinis geligi,seperti pencatatan gigitan dan ke simetrisan gigi, serta katupan geligi. Semua masalah seperti gigi bolong, karang gigi, kelainan jaringan gigi, dan perawatan saraf gigi, jika ada, harus ditangani dulu, sehingga gigi benar-benar bersih dan sehat.
Perawatan dengan bantuan kawat ini perlu kedisiplinan tinggi, karena meliputi seluruh gigi. Termasuk mengarahkan gigi yang belum tumbuh, agar mendukung perbaikan tumbuhnya rahang. Kalau perlu, dilakukan pengambilan foto rontgen yang mencakup dua sudut pengambilan, yaitu panoramik (raut seluruh geligi dan tulang) serta chepalometri (kedudukan rahang, tulang muka dan geligi). Selanjutnya, dilakukan pencetakan geligi untuk mendapatkan model. Dari hasil foto rontgen dan cetakan geligi inilah dilakukan analisis kelainan untuk rencana perawatan. Misalnya, berapa mili-meter ketidaknormalannya? Apakah cukup diasah atau plus pemakaian kawat gigi lepasan? Perlukah mencabut geraham kecil di belakang gigi taring, masing-masing dua di atas dan di bawah? Pada rahang cakil, perlukah operasi pemotongan tulang bawah oleh orthodontist dan ahli bedah mulut? Berikutnya, akan dipaparkan secara detail rencana perawatan dan pembiayaan. Karena perawatan berlangsung lama, antara enam bulan sampai tiga tahun (tergantung berat-ringannya kasus), ongkosnya relatif mahal. Pasien pun harus bersedia menandatangani Inform Consent alias persetujuan perawatan, baik untuk perawatan dengan kawat gigi lepasan maupun cekat.
nah kalau sekarang masalah harga ??? wah anda pasti bertanya2 berapa sih harga untuk pemasangan kawat gigi? mohon maaf kalau untuk masalah ini saya tidak bisa menjawab karena tarif disesuaikan oleh masing-masing dokter gigi maupun dokter spesialisnya.
Walau tak ada pantangan, sebaiknya hindari makanan yang manis, lengket, liat, dan bersoda, karena makanan macam itu lebih sulit dibersihkan. Makanan padat dan keras kayak apel, sebaiknya dipotong kecil-kecil. Jangan coba-coba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah dipasang.
Jika bracket lepas, atau kawatnya ada yang menusuk gigi, mengadulah segera ke dokter.
Sejumlah pasien mengeluhkan rasa nyeri dan tak nyaman. Wajar, karena ada benda asing di dalam mulut. Ada juga pasien yang mengeluhkan datangnya seriawan, pascadesakan kawat gigi ke selaput lendir. Namun, percayalah, kalau dokternya terampil dan bekerja dengan rapi, problem-problem tadi mestinya tak terjadi, atau setidaknya dapat dikurangi.
Dikutip dari http://kesehatangigi.blogspot.com

KAWAT GIGI, ANTARA TREND DAN KEPERLUAN

Sampai sekarang, memakai kawat gigi masih menjadi tren. Dari orang biasa, sampai selebritis, ramai-ramai memakainya. Meski harganya ‘selangit’, penggemar kawat gigi ini tetap saja banyak. Sekadar tren, atau memang perlu?
Meskipun fungsi utamanya bukan untuk hiasan, tapi kenyataannya, banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai aksesoris. Bentuk serta bahan yang unik, menjadikan kawat perata ini menjadi penghias gigi. Padahal, tidak sembarang orang membutuhkan kawat gigi, lo.
KLIK - Detail Menurut Drg. Ines Nisa Khairi, Sp. Ort, dari Klinik Kharinta, Bintaro Jaya, kawat gigi dibutuhkan untuk memperbaiki gigi yang letaknya tidak pada tempatnya, bertumpuk dan berjejal-jejal sehingga kekurangan tempat, tumbuh terlalu jarang sehingga ada celah di antara gigi-gigi, atau letaknya terlalu maju atau mundur. “Kondisi gigi seperti itulah yang dapat diperbaki dengan dibantu alat yang disebut kawat gigi.”

Masalah yang terdapat pada gigi dapat disebabkan oleh faktor genetika atau faktor lain, seperti kebiasaan saat kecil. Seperti dituturkan Drg. Lita R. Darmawan, spesialis kosmetik gigi yang juga berpraktik di Klinik Kharinta, gigi yang berjejal atau jarang-jarang dapat diakibatkan karena faktor keturunan atau genetik. “Tapi bisa juga diakibatkan karena tindakan pencabutan gigi sehingga ada ruang kosong di mulut.”

Selain karena pencabutan, gigi yang terlalu maju atau tonggos bisa disebabkan karena kebiasaan waktu kecil yang suka ngedot atau mengisap jempol. “Atau bisa juga karena kebiasaan menelan ludah dengan lidah mendorong gigi ke arah depan,” ujar Lita.
Menurut Ines dan Lita, perawatan dengan kawat gigi bisa dilakukan sedini mungkin. “Sejak usia 8 tahun sudah bisa dilakukan perawatan.” Yang penting, lanjutnya, orang yang dipasang kawat gigi bisa menjaga kebersihan giginya agar selalu higienis.
Namun, masalahnya, tak jarang para remaja atau ABG (Anak Baru Gede) yang tidak memiliki masalah dengan giginya cenderung memaksa orang tua untuk memasang kawat gigi. “Para ABG harus diberi pengertian, jika dipasang di gigi normal, kawat akan berakibatkan gigi rata jadi aneh bentuknya,” tegas Lita.
PERENCANAAN TERTULIS
Apa saja yang harus dilakukan sebelum kawat gigi dipasang? Pertama kali, dokter harus menentukan dulu masalahnya. “Dibutuhkan cetakan model gigi, memotret, merontgen gigi, kepala, serta wajah pasien. Maksudnya tak lain agar perawatan benar-benar sempurna dan tidak asal-asalan. Setelah ditetapkan masalahnya, baru ditentukan apa yang terbaik untuk si pasien,” jelas Ines.

Lita menambahkan, foto wajah penting sekali karena berpengaruh pada profil wajah seseorang setelah berhasil memakai kawat. “Karena kawat akan mengubah wajah, maka pasien harus tahu wajahnya sebelum dan sesudah memakai kawat gigi.” Perencanaan itu harus dipaparkan pada pasien agar mereka tahu masalah dan bagaimana tindakan yang dilakukan dokter. Termasuk estimasi biaya, mulai dari harga kawat, biaya kontrol, dan biaya penggantian kawat dan pemeliharaan sesudah kawat dilepas.”
Bahkan, lanjut Lita, sebaiknya pasien pun memiliki salinan dari perencaan tertulis tersebut. “Sehingga, baik bagi pasien maupun dokter, bisa mencapai kepuasan yang seimbang. Jangan sampai nanti ada pihak yang merasa dirugikan. Sebab pemasangan kawat ini lumayan lama, sekitar 1-2 tahun lamanya. Dan perencanaan seperti ini bersifat claim, untuk mengantisipasi jika terjadi apa-apa.”
Untuk pasien yang punya gigi berlubang, harus dilakukan perawatan penambalan gigi dulu sebelum dipasangi kawat. Jadi, pada saat memakai kawat, gigi-giginya sudah bersih dan kondisinya baik semuanya.
Saat pertama kali kawat gigi dipasang, ada beberapa keluhan yang akan dirasakan pasien. “Yang paling sering rasa sakit pada saat alat mulai diaktifkan, selama 1-2 hari. Tapi tidak semua orang merasakannya. Ada juga yang menderita sariawan di sekitar mulutnya. Mungkin karena alatnya terlalu tajam. Tapi ini dapat diminimalkan, kok,” janji Ines.

JENIS DAN SISTEM

Kawat gigi ada yang terbuat dari metal, atau clear, alias transparan yang berwarna seperti warna gigi. Yang clear, bahannya ada yang terbuat dari composite, porselin, atau plastik. Yang paling banyak digunakan di Indonesia kawat dari metal dan composite.

Ines mengingatkan, terlepas dari bahan apapun, hal terpenting dari kawat gigi adalah sistemnya. Sistem yang berbeda menentukan mahal atau murahnya harga kawat gigi. “Yang paling sering dipakai jenis kawat gigi dengan sistem straight wire atau conventional bracket. Sedangkan sistem bracket yang harganya paling mahal adalah sistem damon. Sistem damon merupakan sistem bracket yang paling baru dan mahal.”
Menurut Ines, harga sistem damon menjadi lebih mahal karena meminimalisasi waktu kontrol ke dokter. Biasanya, pasien yang pakai kawat biasa harus kontrol ke dokter 3 minggu sekali. Sementara, pemakai sistem damon bisa kontrol 2 bulan sekali saja. “Kelebihan lain, sistem ini tidak menggunakan karet pada penahan giginya. Jadi, sistemnya mengunci gigi satu-satu sehingga membukanya pun lebih mudah.”
Namun, bagi pemakai kawat gigi berusia anak-anak, justru kawat gigi dengan penahan karetlah yang sangat disukai. Karena karetnya berwarna-warni dan dapat diganti sesuai warna kesukaan pemakainya. “Padahal, fungsi sesungguhnya adalah sebagai penahan dari kawat gigi.”
PAKAI PENAHAN
Keberhasilan perawatan dengan kawat gigi, umumnya mencapai 90 hingga 99 persen. “Tapi yang lebih penting adalah perawatan setelah pemasangan kawat,” tandas Lita. Ini dilakukan untuk mencegah letak gigi yang sudah berubah ke tempat baru akan balik lagi posisinya ke tempat semula. Sehingga dibutuhkan alat yang disebut retainer atau penahan.
“Bentuk retainer ada yang invisible atau clear yang terbuat dari bahan plastik dan yang berbahan metal atau bentuknya seperti kawat gigi lepasan. Ada juga lingual
bonded retainer, yaitu penahan yang dipasang dibelakang gigi.”
Lita menjelaskan, yang invisible biasanya dipakai pasien yang tidak ingin giginya terlihat memakai kawat agar lebih pe-de. Namun, dari segi kekuatan retainer berbahan metal lebih kuat dari yang invisible. “Yang invisible atau yang berbahan plastik akan mengganggu pengunyahan saat makan, sehingga akan dilepas. Kalau terus dilepas dan dipasang, plastiknya akan mudah patah.”
Penggunaan retainer disarankan selalu dipakai 24 jam selama 6 bulan pertama, setelah itu boleh dikenakan saat tidur saja. “Retainer idealnya dipakai selama 1 tahun. Tapi banyak pasien, terutama anak-anak, yang merasa giginya sudah rapat dan bagus jadi malas memasang retainer. Padahal, gigi yang sudah rapi kemungkinan akan kembali ke letak awal atau bahkan jadi lebih parah dari sebelumnya. Dokter harus selalu mengingatkan pasien akan penggunaan retainer ini.”
PRODUK IMPOR
Menurut Lita, tren menggunakan kawat gigi sebenarnya berdampak sangat baik. “Di bidang kedokteran gigi dikenal motto give back smile, maksudnya agar kesadaran orang pada kebersihan dan perawatan gigi semakin tinggi. Tak akan ada lagi orang tertawa ditutupi tangan gara-gara giginya tidak rata atau bentuk rahangnya enggak bagus.”

Tak heran, orang tak segan mengeluarkan biaya mahal demi tercapainya gigi yang sehat dan cantik. Menurut Lita, mahalnya biaya pemasangan kawat gigi disebabkan karena semua bahan yang dipakai masih diproduksi di luar negeri. “Yang mahal, adalah sistem dan bahan. Untuk bahan kawat yang clear, umumnya yang memakai selebritis atau orang yang berusia 20-30-an.”
“Di Indonesia, kawat transparan yang dipakai bahannya dari composite. Dari segi harga, yang transparan lebih mahal meski kekuatannya kalah dari metal. Dari segi estetika, yang transparan lebih bagus karena sewarna dengan gigi dan tidak terlihat saat tersenyum dan bisa membuat pe-de,” papar Lita.
Untuk harga kawat gigi, ungkap Lita, berkisar antara Rp 7-15 juta. “Untuk kawat dan bracket transparan harganya mulai dari Rp 9 juta ke atas. Untuk yang berbahan metal dengan bracket yang karetnya warna-warni, harganya lebih murah. Sementara harga retainer berkisar antara Rp 750 ribu – Rp 2 juta. Semua harga tergantung dari nilai estetika, sistem, dan bahannya,” papar Lita yang mengambil spesialisasi kosmetik gigi di Amerika Serikat ini.
Tips merawat gigi
1. Idealnya tiap 6 bulan sekali kontrol ke dokter gigi, meski tak ada masalah dengan gigi. Namun, pada dasarnya karang gigi harus selalu dibersihkan.

2. Sikat gigi sehari dua kali, pagi dan malam.
3. Penggunaan dental flosh atau benang gigi sangat dianjurkan, terutama untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
4. Untuk yang pakai kawat gigi, harus lebih rajin menggunakan obat kumur dan membersihkan gigi. Sebab sisa makanan akan lebih banyak menempel dan tersangkut pada kawat gigi.
5. Gosok gigi yang paling penting di malam hari. Sikatlah gigi dengan cara yang tepat dan waktu yang sedikit lebih lama. Setelah seharian makan, di malam hari gigi harus dalam keadaan bersih.
6. Sikat gigi dengan keras belum tentu akan membersihkan gigi, tapi justru akan membuat gusi atau mulut terluka.
7. Cara sikat gigi yang paling utama adalah dengan cara memutar dan perlahan. Dokter gigi sangat menganjurkan untuk menggunakan elektric toothbrush. Sebab cara putaran sikat gigi elektrik ini sudah disesuaikan. Dari segi waktu dan tenaga juga lebih efektif.
8. Kalau bulu sikat sudah mekar, segeralah ganti dengan sikat yang baru.
9. Pilihlah jenis bulu sikat gigi yang soft dan tidak keras, karena itu akan membuat iritasi pada gusi. 

http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kawat-gigi-antara-trend-dan-keperluan/

Jenis Gambar Kawat Gigi (Behel Gigi) Bracket

Jenis-jenis kawat gigi bracket atau behel gigi, serta gambar kawat gigi atau behel gigi. Kawat gigi atau behel gigi adalah jenis orthodonsi dan seorang dokter gigi merekomendasikan Anda dengan kawat gigi sebagai bagian dari pengobatan untuk mengoreksi kelainan gigi dan rahang. Braces adalah perangkat kecil yang dapat muat ke gigi dengan mudah dan ini ditujukan untuk menarik gigi atau rahang menuju arah yang diinginkan, yang berarti mereka dimaksudkan untuk mengoreksi ketidaksempurnaan gigi dan / atau rahang. Ada beberapa gigi kawat gigi dianjurkan dan digunakan untuk memperbaiki gigi dan / atau posisi rahang. 2 jenis kawat gigi populer yang digunakan adalah Damon braces dan kawat gigi keramik.

METAL BRACKET

Metal bracket (stainless steel) adalah tipe bracket yang paling banyak digunakan dan paling murah harganya. Dalam pemakaianya dapat ditambahkan elastik dari karet yang warna dan bentuknya bermacam-macam sehingga cocok bagi mereka yang ingin tampil beda dan atraktif.

Keramik Bracket atau kawat gigi keramik

Ini adalah lebih untuk estetika-pasien sadar, karena ini tidak dapat melihat karena fakta bahwa mereka transparan atau tembus cahaya, dan kompatibel dengan warna alami gigi. Hal ini memberikan pandangan bukan logam saat Anda masih menggunakan kawat gigi. Kawat gigi keramik dirancang begitu dengan teknologi yang mereka tidak berubah warna dengan waktu dan penggunaan juga.

Clear Braces

Ini adalah orang-orang Orthodontic bracket gigi yang terbuat dari safir murni; monocrystalline di alam. Itu berarti ini hampir sama transparan seperti air. Tetapi untuk lengkungan kawat tidak ada yang terlihat atau dapat dideteksi. Invisalign adalah salah satu jenis kawat gigi jelas. Yang kawat gigi yang dipatenkan dan mereka berarti invisble aligners dan tidak memperhatikan sama sekali.

Orthodontic Retainers

 Ini adalah Orthodontic peralatan yang terbuat dari plastik dan kawat stainless steel digunakan untuk menyimpan seseorang gigi di tempat setelah kawat gigi dibuang. Para pengikut Orthodontic akan mengadakan gigi dalam posisi yang dicapai dengan bracing. Namun, waktu dari usgae pengikut tergantung pada individu untuk individu dan itu adalah dokter gigi untuk menentukan bahwa, bagaimanapun, biasanya remaja dianjurkan untuk mempertahankan pengikut-pengikut mereka sampai mereka menyeberangi remaja mereka.

http://fathur-net.blogspot.com/2010/08/jenis-kawat-gigi-bracket-gambar-kawat.html

Posisi Gigi Ideal dengan Bracket Inspire Ice

BAGAIMANA jadinya kalau senyum Anda tidak sempurna karena posisi gigi Anda tak beraturan? Bisa-bisa Anda tidak percaya diri dan malu untuk tersenyum. Supaya percaya diri dan bebas tersenyum, Anda bisa memilih berbagai bentuk perawatan gigi. Salah satunya adalah bracket inspire ice. Dalam tempo yang singkat, Anda bisa mendapatkan posisi gigi yang ideal.

Gigi yang sehat dan ideal bentuknya membuat orang tampil berani dan percaya diri. Senyuman enak dilihat. Masalahnya, tak semua orang punya bentuk gigi yang ideal. Yang rata. Itulah mengapa orang menggunakan bracket. "Kebanyakan tipikal gigi orang Asia giginya agak maju, tapi di jaman sekarang mulailah perawatan ortho untuk memperbaiki penampilan, memperbaiki bentuk wajah," kata drg Riza Heru dari Dental Image di Jl. Bintaro Utama HB 19/ll Sektor 9, Bintaro Jaya.

Inspire Ice Bracket sendiri ada bermacam-macam jenisnya. Salah satu terobosan baru adalah bracket inspire ice yang merupakan bracket aesthetic yang paling bagus dan cepat cara kerjanya. Menurut drg Riza, kelebihan bracket inspire ice adalah warnanya yang jernih menyamai warna gigi, lebih kuat dari bracket yang lain, ujung-ujungnya yang bulat dan permukaannya yang licin sehingga pasien merasa lebih nyaman.

Manfaat bracket inspire ice adalah memperbaiki okusi gigi pada rahang atas dan bawah, memperbaiki profil wajah agar terlihat lebih baik dan memperbaiki tulang pipi agar tidak terlihat gemuk. "Apabila gigi kita rata, kita lebih mudah membersihkan gigi dan juga bisa tersenyum dengan bangga dan lebih percaya diri," sambungnya.

Proses perawatan inspire ice ini dimulai dengan foto rontgen untuk melihat tipe wajah pasien dan melihat apakah masalah pasien terletak pada gigi atau rahangnya. Setelah itu, bentuk gigi pasien dicetak. Kemudian dilakukan wawancara untuk mengetahui apakah pasien memiliki kebiasaan buruk, misalnya, bernafas dengan mulut. Selanjutnya, dokter mendiagnosa gigi dan rahangnya. Setelah itu baru dilakukan treatment planning dan pemasangan bracket.

Perawatan selanjutnya dilakukan sekali dalam sebulan. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali perawatan adalah 30 menit. Gigi pasien dibersihkan, di-scaling dan di-brush agar bracket mengkilap kembali. "Pasien juga selalu dibekali sikat gigi kecil interdental untuk membersihkan sela-sela gigi apabila ada makanan yang tertinggal sehabis makan," tambahnya.

Namun pergantian karet atau power o yang ditembakkan ke bracket biasanya, dan sebaiknya demikian, dilakukan setiap 1 bulan. Jika tidak, karet tersebut bisa tidak berfungsi. Sedangkan kawatnya diganti setiap 8 minggu sekali. Tidak ada batasan usia untuk pemasangan inspire ice ini. Pasien berusia 8 tahun pun sudah bisa. "Kebanyakan pasien menyukai treatment ini karena menyerupai warna gigi yang terbuat dari batu safir yang kuat dan performannya yang bagus banget," terang drg Riza.

Dalam kurun waktu 6 bulan, hasil treatment ini sudah bisa terlihat. Waktu maksimal penggunaan inspire ice ini adalah 2 tahun. Dan pasien yang menggunakan inspire ice ini tidak pernah mengalami sariawan. Mereka sangat puas karena hasilnya bisa langsung terlihat dalam waktu singkat. Untuk kasus pasien dengan gigi yang berjejal (menumpuk) atau naik-turun, hasil akan tampak dalam kurun waktu sebulan.
(Genie/Genie/tty)
Sumber: Okezone.Com

Hati-Hati Memilih Bracket Gigi

Bracket gigi? Istilah ini mungkin agak asing terdengar karena biasanya orang menyebutnya behel. Bracket gigi adalah bagian yang berbentuk persegi dan direkatkan ke gigi dengan lem tertentu. Bracket inilah yang nantinya akan menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan. Ditambah dengan kawat dan karet, bracket ini akan bisa menarik,mendorong,memutar,menaikkan dan menurunkan posisi gigi.Kualitas suatu bracket tentu menentukan keberhasilan perawatan kawat gigi seorang pasien.

Namun, belakangan banyak sekali promo penjualan bracket melalui e-mail salah satunya. Pernah ada e-mail yang menjual (1 paket) bracket gigi dengan harga bervariasi dari yang paling murah hingga mahal tetapi tidak mencantukan merek produk dan asal produk tersebut. Selain itu, mereka juga memberikan rekomendasi beberapa nama, yang kata mereka dokter gigi, yang mau memasangkan bracket tersebut dengan biaya murah. Padahal jika dilihat dari tarif yang mereka tawarkan sangat tidak masuk akal jika benar yang mereka rekomendasikan itu dokter gigi sungguhan.

Sebetulnya tidak salah jika ada yang menjual bracket gigi melalui media apapun, asalkan jelas spesifikasi, nama dan asal produk tersebut. Apalagi produk yang dijual bukan produk umum yang orang awam mengerti. Merek dan asal produk tersebut penting karena belakangan banyak sekali bracket produksi salah satu negara di Asia yang harganya sangat murah tetapi kualitasnya tentu sebanding dengan harganya. Dan dokter gigi biasanya tidak menggunakan produk tersebut, jadi jika ada yang mengiklankan seperti diatas, patut dipertanyakan.

Apa bahaya produk tersebut? Sebagai contoh bracket logam, kandungan logam di bracket gigi tidak boleh mengandung Nikel. Nikel yang ada didalam tubuh dapat memicu kanker. Bracket yang telah dipasang ke gigi sudah pasti terkena air liur,kita tidak tahu apa ada material logam dari bracket yang ikut terlarut dan tertelan bersama air liur. Jika yang terlarut dan tertelan itu Nikel?

Jadi, hati-hatilah dalam memilih dan bracket gigi. Kalau ragu atau tidak mengerti seperti apa bracket yang mesti dipilih, lebih baik langsung ke dokter gigi dan minta dipasangkan bracket gigi pilihan dokter gigi tersebut. Mungkin dari biaya akan lebih mahal dari produk yang ditawarkan tersebut tetapi pasti lebih terjamin kualitasnya.Jangan hanya tergiur dengan harga yang murah karena pasti kualitas suatu produk sebanding dengan harganya kan?

Have a healthy tooth



http://forum.detik.com/hati-hati-memilih-bracket-gigi-t216297.html